Judul : Etika Pergaulan Cukup Umur Muslim Dan Muslimah
link : Etika Pergaulan Cukup Umur Muslim Dan Muslimah
Etika Pergaulan Cukup Umur Muslim Dan Muslimah
Remaja muslim atau muslimah ialah satu identitas yang menempel pada seseorang yang berusia menginjak sampaumur menuju kematangan yang selalu mencari jati diri yang sebenarnya. Pergaulan remaja umumnya selalu mencari dan menemukan sesuatu yang baru. Di masa itu ketika dimana secara fisik tumbuh pada dirinya sesuatu yang asalnya belum ada, hormon biologis; menyerupai jangut, suara, fisik, dan anggota tubuh lainnya mengalami perubahan.
Seorang remaja muslim ataupun muslimah selayaknya menjadikan masa tersebut sebagai usia keemasan “Golden Age”, dimana potensi diri insan (fitrah) yang telah dianugrahkan oleh Allah SWT harus dioptimalkan dengan baik sebagai bentuk "Syukur". Tiga potensi utama tersebut ialah : Pendengaran, Penglihatan dan Hati (akal dan fikiran).
Karakter seorang remaja memang tidak sanggup dan tidak akan seragam, apalagi remaja yang hidup di pergaulan luar selalu mendapat jawaban yang beraneka ragam. Sayangnya, kini ini kesan yang ada dalam benak masyarakat justru cenderung kebanyakan negatif. Dimulai dari perkelahian antar pelajar, pergaulan bebas, kebut-kebutan, tindakan kriminal menyerupai pencurian dan perampasan barang orang lain, pengedaran dan pesta obat-obat terlarang, bahkan yang kini lagi heboh ialah pengaruh pergaulan bebas yang semakin mengkhawatirkan.
Media isu dan Komunikasi di zaman kini ini semakin merambah dengan cepat. Maraknya kemaksiatan yang bersifat tontonan menyerupai film, foto-foto di Internet sudah tidak sanggup tertahan lagi. Sampai sumber kemaksiatan tersebut ada di setiap tempat, belum lagi media cetak yang demikian bebas mengumbar isu sensual dan kemesuman
Satu problem yang perlu mendapat perhatian serius ialah bebasnya hubungan antar jenis diantara perjaka yang nantinya menjadi tonggak pembaharuan. Islam sangat memperhatikan problem ini dan banyak memperlihatkan rambu-rambu untuk sanggup berhati-hati dalam melewati masa muda. Suatu masa yang akan ditanya Allah di hari selesai zaman diantara empat masa kehidupan di dunia ini.
Islam telah mengatur etika pergaulan remaja muslim dan muslimah. Perilaku tersebut merupakan batasan-batasan yang dilandasi nilai-nilai agama. Oleh alasannya itu sikap tersebut harus diperhatikan, dipelihara, dan dilaksanakan oleh para remaja. Perilaku yang menjadi batasan dalam pergaulan ialah :
1. Menutup Aurat
Islam telah mewajibkan pria dan perempuan untuk menutup aurat demi menjaga kehormatan diri dan kebersihan hati. Aurot merupakan anggota tubuh yang harus ditutupi dan tidak boleh diperlihatkan kepada orang yang bukan mahramnya terutama kepada lawan jenis supaya tidak boleh kepada jenis supaya tidak membangkitkan nafsu birahi serta mengakibatkan fitnah.
Aurat pria yaitu anggota tubuh antara pusar dan lutut sedangkan aurat bagi perempuan yaitu seluruh anggota tubuh kecuali muka dan kedua telapak tangan.
Di samping aurat, Pakaian yang di kenakan tidak boleh ketat sehingga memperhatikan lekuk anggota tubuh, dan juga tidak boleh transparan atau tipis sehingga tembus pandang.
2. Menjauhi perbuatan zina Pergaulan antara pria dengan perempuan di perbolehkan hingga pada batas tidak membuka peluang terjadinya perbuatan dosa. Islam ialah agama yang menjaga kesucian, pergaulan di dalam islam ialah pergaulan yang dilandasi oleh nilai-nilai kesucian. Dalam pergaulan dengan lawan jenis harus dijaga jarak sehingga tidak ada kesempatan terjadinya kejahatan yang pada gilirannya akan merusak bagi pelaku maupun bagi masyarakat umum. Dalam Al-Qur’an Allah berfirman dalam Surat Al-Isra’ ayat 32:
Laki-laki tidak boleh berdua-duaan dengan perempuan yang bukan mahramnya. Jika pria dan perempuan di kawasan sepi maka yang ketiga ialah syetan, mula-mula saling berpandangan, kemudian berpegangan, dan hasilnya menjurus pada perzinaan, itu semua ialah bujuk rayu syetan.
Laki-laki dan perempuan yang bukan muhrim tidak boleh bersentuhan secara fisik. Saling bersentuhan yang tidak boleh dalam Islam ialah sentuhan yang disengaja dan disertai nafsu birahi.
3. Menundukkan pandangan, tidak melihat aurat orang lain, dan memelihara kemaluan dari berzina
5. Menjauhkan diri dari tempat-tempat yang syubhat (yang mencurigai status hukumnya), supaya tidak jatuh dalam kemaksiyatan, menyerupai tercantum dalam banyak hadits.
Untuk mereka yang belum sanggup nikah harus selalu memelihara diri dari perbuatan dosa (lihat QS. An‑Nuur 33).
6. Tidak melaksanakan Khalwat, yaitu bersepi-sepian (berduaan saja) antara seorang pria dan seorang wanita. Sebagaimana Sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad “Tidak boleh seorang pria berkhalwat dengan seorang wanita, kecuali disertai muhrim si perempuan itu !”.
Seorang remaja muslim ataupun muslimah selayaknya menjadikan masa tersebut sebagai usia keemasan “Golden Age”, dimana potensi diri insan (fitrah) yang telah dianugrahkan oleh Allah SWT harus dioptimalkan dengan baik sebagai bentuk "Syukur". Tiga potensi utama tersebut ialah : Pendengaran, Penglihatan dan Hati (akal dan fikiran).
Karakter seorang remaja memang tidak sanggup dan tidak akan seragam, apalagi remaja yang hidup di pergaulan luar selalu mendapat jawaban yang beraneka ragam. Sayangnya, kini ini kesan yang ada dalam benak masyarakat justru cenderung kebanyakan negatif. Dimulai dari perkelahian antar pelajar, pergaulan bebas, kebut-kebutan, tindakan kriminal menyerupai pencurian dan perampasan barang orang lain, pengedaran dan pesta obat-obat terlarang, bahkan yang kini lagi heboh ialah pengaruh pergaulan bebas yang semakin mengkhawatirkan.
Media isu dan Komunikasi di zaman kini ini semakin merambah dengan cepat. Maraknya kemaksiatan yang bersifat tontonan menyerupai film, foto-foto di Internet sudah tidak sanggup tertahan lagi. Sampai sumber kemaksiatan tersebut ada di setiap tempat, belum lagi media cetak yang demikian bebas mengumbar isu sensual dan kemesuman
Satu problem yang perlu mendapat perhatian serius ialah bebasnya hubungan antar jenis diantara perjaka yang nantinya menjadi tonggak pembaharuan. Islam sangat memperhatikan problem ini dan banyak memperlihatkan rambu-rambu untuk sanggup berhati-hati dalam melewati masa muda. Suatu masa yang akan ditanya Allah di hari selesai zaman diantara empat masa kehidupan di dunia ini.
Islam telah mengatur etika pergaulan remaja muslim dan muslimah. Perilaku tersebut merupakan batasan-batasan yang dilandasi nilai-nilai agama. Oleh alasannya itu sikap tersebut harus diperhatikan, dipelihara, dan dilaksanakan oleh para remaja. Perilaku yang menjadi batasan dalam pergaulan ialah :
1. Menutup Aurat
Islam telah mewajibkan pria dan perempuan untuk menutup aurat demi menjaga kehormatan diri dan kebersihan hati. Aurot merupakan anggota tubuh yang harus ditutupi dan tidak boleh diperlihatkan kepada orang yang bukan mahramnya terutama kepada lawan jenis supaya tidak boleh kepada jenis supaya tidak membangkitkan nafsu birahi serta mengakibatkan fitnah.
Aurat pria yaitu anggota tubuh antara pusar dan lutut sedangkan aurat bagi perempuan yaitu seluruh anggota tubuh kecuali muka dan kedua telapak tangan.
Di samping aurat, Pakaian yang di kenakan tidak boleh ketat sehingga memperhatikan lekuk anggota tubuh, dan juga tidak boleh transparan atau tipis sehingga tembus pandang.
2. Menjauhi perbuatan zina Pergaulan antara pria dengan perempuan di perbolehkan hingga pada batas tidak membuka peluang terjadinya perbuatan dosa. Islam ialah agama yang menjaga kesucian, pergaulan di dalam islam ialah pergaulan yang dilandasi oleh nilai-nilai kesucian. Dalam pergaulan dengan lawan jenis harus dijaga jarak sehingga tidak ada kesempatan terjadinya kejahatan yang pada gilirannya akan merusak bagi pelaku maupun bagi masyarakat umum. Dalam Al-Qur’an Allah berfirman dalam Surat Al-Isra’ ayat 32:
ولا تقربوا الزنى إنه كان فحشة وساء سبيلا
“Dan janganlah kau mendekati zina, Sesungguhnya zina itu ialah suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang buruk”Beberapa konsep dasar dalam Islam yang secara pribadi atau tidak, ada kaitannya dengan pergaulan. Beberapa konsep tersebut ialah sebagai berikut:
Laki-laki tidak boleh berdua-duaan dengan perempuan yang bukan mahramnya. Jika pria dan perempuan di kawasan sepi maka yang ketiga ialah syetan, mula-mula saling berpandangan, kemudian berpegangan, dan hasilnya menjurus pada perzinaan, itu semua ialah bujuk rayu syetan.
Laki-laki dan perempuan yang bukan muhrim tidak boleh bersentuhan secara fisik. Saling bersentuhan yang tidak boleh dalam Islam ialah sentuhan yang disengaja dan disertai nafsu birahi.
3. Menundukkan pandangan, tidak melihat aurat orang lain, dan memelihara kemaluan dari berzina
(lihat QS. An‑Nuur 30).
قل للمؤمنين يغضوا من أبصارهم ويحعظوا فروجهم ذلك أزكى لهم إن الله خبير بما يصنعون
4. Baik pria maupun perempuan harus betul-betul bertaqwa kepada Allah SWT (lihat QS. An‑Nisa 9 dan Al‑Ahzab 55).
فليتقوا الله وليقولوا قولا سديدا
واتقين الله إن الله كان على كل شيء شهيد
5. Menjauhkan diri dari tempat-tempat yang syubhat (yang mencurigai status hukumnya), supaya tidak jatuh dalam kemaksiyatan, menyerupai tercantum dalam banyak hadits.
Untuk mereka yang belum sanggup nikah harus selalu memelihara diri dari perbuatan dosa (lihat QS. An‑Nuur 33).
وليستعفف الذين لا يجدون نكاحا حتى يغنيهم الله من فضله
6. Tidak melaksanakan Khalwat, yaitu bersepi-sepian (berduaan saja) antara seorang pria dan seorang wanita. Sebagaimana Sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad “Tidak boleh seorang pria berkhalwat dengan seorang wanita, kecuali disertai muhrim si perempuan itu !”.
من كان يؤمن بالله واليوم الأخر فلا يخلون بامراة ليس معها ذو محرم منها فإن ثالثهما الشيطان -رواه أحمد-
7. Tidak mendekati zina (lihat QS. Al‑Isra 32).
ولا تقربوا الزنى إنه كان فحشة وساء سبيلا
Ibnu Katsir dalam tafsirnya menyebutkan bahwa ayat ini merupakan larangan Allah SWT pada hamba‑Nya dari melaksanakan zina, hal-hal yang mendekatkan pada zina, melaksanakan perbuatan pendahuluan zina dan propaganda untuk berzina (Tafsir Ibnu Katsir, III, hal. 50). Larangan ini berarti meliputi larangan saling berpandangan dengan syahwat, berduaan, bergandengan tangan, mencium, mojok, dan saling merayu antara lain jenis yang bukan suami istri.
8. Tidak bersuara mendesah yang merangsang (lihat QS. Al‑Ahzab 32).
8. Tidak bersuara mendesah yang merangsang (lihat QS. Al‑Ahzab 32).
يا نساء النبى لستن كأحد من النساء إن اتقيتن, فلا تخضعن بالقول فيطمع الذين فى قلبه مرض وقلن قولا معروفا
9. Islam membolehkan pria dan perempuan bukan muhrim (orang yang haram dikawini) berkumpul dan berinteraksi di tempat-tempat umum, menyerupai jalan, masjid, kebun-kebun umum (tempat rekreasi) dan lain-lain untuk tujuan yang diperbolehkan syara’ dan memang memerlukan interaksi, contohnya shalat berjama’ah (di masjid), menunaikan ibadah haji dan sebagainya. Sedangkan di tempat-tempat khusus, menyerupai rumah pribadi, kendaraan beroda empat pribadi dan lain-lain Islam mengharamkan.
Tata Cara Pergaulan Remaja
Semua agama dan tradisi telah mengatur tata cara pergaulan remaja. Ajaran Islam sebagai pedoman hidup umatnya, juga telah mengatur tata cara pergaulan remaja yang dilandasi nilai-nilai agama. Tata cara itu meliputi :
a. Mengucapkan Salam
Ucapan salam ketika bertemu dengan sobat atau orang lain sesama muslim, ucapan salam ialah do’a. Berarti dengan ucapan salam kita telah mendoakan sobat tersebut.
b. Meminta Izin
Meminta izin di sini dalam artian kita tidak boleh meremehkan hak-hak atau milik sobat apabila kita hendak memakai barang milik sobat maka kita harus meminta izin terlebih dahulu
c. Menghormati orang yang lebih renta dan mengasihi yang lebih muda
Remaja sebagai orang yang lebih muda sebaiknya menghormati yang lebih renta dan mengambil pelajaran dari hidup mereka. Selain itu, remaja juga harus mengasihi kepada adik yang lebih muda darinya, dan yang paling penting ialah memperlihatkan tuntunan dan bimbingan kepada mereka ke jalan yang benar dan penuh kasih sayang.
d. Bersikap santun dan tidak sombong
Dalam bergaul, pemfokusan sikap yang baik sangat ditekankan supaya sobat sanggup merasa nyaman berteman dengan kita. Kemudian sikap dasar remaja yang biasanya ingin terlihat lebih dari temannya sungguh tidak diterapkan dalam islam bahkan sombong merupakan sifat tercela yang dibenci Allah.
e. Berbicara dengan perkataan yang sopan
Islam mengajarkan bahwa bila kita berkata, utamakanlah perkataan yang bermanfaat, dengan bunyi yang lembut, dengan gaya yang masuk akal .
f. Tidak boleh saling menghina
Menghina / mengumpat hukumnya tidak boleh dalam islam sehingga dalam pergaulan sebaiknya hindari saling menghina di antara teman.
g. Tak boleh saling membenci dan iri hati
Rasa iri akan berdampak sanggup berubah menjadi kebencian yang pada hasilnya mengakibatkan putusnya hubungan baik di antara teman. Iri hati merupakan penyakit hati yang menciptakan hati kita sanggup mencicipi ketenangan serta merupakan sifat tercela baik di hadapan Allah dan manusia.
h. Mengisi waktu luang dengan acara yang bermanfaat
Masa remaja sebaiknya dipergunakan untuk kegiatan-kegiatan yang nyata dan bermanfaat remaja harus membagi waktunya efisien mungkin, dengan cara membagi waktu menjadi 3 bab yaitu : sepertiga untuk beribadah kepada Allah, sepertiga untuk dirinya dan sepertiga lagi untuk orang lain.
i. Mengajak untuk berbuat kebaikan
Orang yang memberi petunjuk kepada sobat ke jalan yang benar akan mendapat pahala menyerupai sobat yang melaksanakan kebaikan itu, dan seruan untuk berbuat kebajikan merupakan suatu bentuk kasih sayang terhadap teman.
Demikian beberapa tata cara pergaulan remaja yang dilandasi nilai-nilai moral dan fatwa islam. Tata cara tersebut hendaknya dijadikan pedoman bagi remaja dalam bergaul dengan teman-temannya.Mudah-mudahan ini sanggup kita jadikan renungan atau muhasabah.
Tata Cara Pergaulan Remaja
Semua agama dan tradisi telah mengatur tata cara pergaulan remaja. Ajaran Islam sebagai pedoman hidup umatnya, juga telah mengatur tata cara pergaulan remaja yang dilandasi nilai-nilai agama. Tata cara itu meliputi :
a. Mengucapkan Salam
Ucapan salam ketika bertemu dengan sobat atau orang lain sesama muslim, ucapan salam ialah do’a. Berarti dengan ucapan salam kita telah mendoakan sobat tersebut.
b. Meminta Izin
Meminta izin di sini dalam artian kita tidak boleh meremehkan hak-hak atau milik sobat apabila kita hendak memakai barang milik sobat maka kita harus meminta izin terlebih dahulu
c. Menghormati orang yang lebih renta dan mengasihi yang lebih muda
Remaja sebagai orang yang lebih muda sebaiknya menghormati yang lebih renta dan mengambil pelajaran dari hidup mereka. Selain itu, remaja juga harus mengasihi kepada adik yang lebih muda darinya, dan yang paling penting ialah memperlihatkan tuntunan dan bimbingan kepada mereka ke jalan yang benar dan penuh kasih sayang.
d. Bersikap santun dan tidak sombong
Dalam bergaul, pemfokusan sikap yang baik sangat ditekankan supaya sobat sanggup merasa nyaman berteman dengan kita. Kemudian sikap dasar remaja yang biasanya ingin terlihat lebih dari temannya sungguh tidak diterapkan dalam islam bahkan sombong merupakan sifat tercela yang dibenci Allah.
e. Berbicara dengan perkataan yang sopan
Islam mengajarkan bahwa bila kita berkata, utamakanlah perkataan yang bermanfaat, dengan bunyi yang lembut, dengan gaya yang masuk akal .
f. Tidak boleh saling menghina
Menghina / mengumpat hukumnya tidak boleh dalam islam sehingga dalam pergaulan sebaiknya hindari saling menghina di antara teman.
g. Tak boleh saling membenci dan iri hati
Rasa iri akan berdampak sanggup berubah menjadi kebencian yang pada hasilnya mengakibatkan putusnya hubungan baik di antara teman. Iri hati merupakan penyakit hati yang menciptakan hati kita sanggup mencicipi ketenangan serta merupakan sifat tercela baik di hadapan Allah dan manusia.
h. Mengisi waktu luang dengan acara yang bermanfaat
Masa remaja sebaiknya dipergunakan untuk kegiatan-kegiatan yang nyata dan bermanfaat remaja harus membagi waktunya efisien mungkin, dengan cara membagi waktu menjadi 3 bab yaitu : sepertiga untuk beribadah kepada Allah, sepertiga untuk dirinya dan sepertiga lagi untuk orang lain.
i. Mengajak untuk berbuat kebaikan
Orang yang memberi petunjuk kepada sobat ke jalan yang benar akan mendapat pahala menyerupai sobat yang melaksanakan kebaikan itu, dan seruan untuk berbuat kebajikan merupakan suatu bentuk kasih sayang terhadap teman.
Demikian beberapa tata cara pergaulan remaja yang dilandasi nilai-nilai moral dan fatwa islam. Tata cara tersebut hendaknya dijadikan pedoman bagi remaja dalam bergaul dengan teman-temannya.Mudah-mudahan ini sanggup kita jadikan renungan atau muhasabah.
Disampaikan dalam program TOP (Ta'aruf dan Orientasi Pesantren) di Pesantren Persis Benda. Jul 2013