Faktor Penyebab Kenakalan Remaja


Judul : Faktor Penyebab Kenakalan Remaja
link : Faktor Penyebab Kenakalan Remaja


Faktor Penyebab Kenakalan Remaja

Remaja berasal dari kata latin "adolensence" yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi yang meliputi kematangan mental, emosional sosial dan fisik. Pasa masa ini bekerjsama tidak mempunyai kawasan yang terperinci alasannya ialah tidak termasuk golongan anak tetapi tidak juga golongan cukup umur atau tua.

Seperti yang dikemukakan oleh Calon dalam Monks, dkk 1994 bahwa masa remaja menawarkan dengan terperinci sifat transisi atau peralihan alasannya ialah remaja belum memperoleh status cukup umur dan tidak lagi mempunyai status anak. Menurut Sri Rumini & Siti Sundari masa remaja ialah peralihan dari masa anak dengan masa cukup umur yang mengalami perkembangan semua aspek/ fungsi untuk memasuki masa dewasa.

Menurut psikologi, remaja ialah suatu periode transisi dari masa awal anak anak sampai masa awal dewasa, yang dimasuki pada usia kira kira 10 sampai 12 tahun dan berakhir pada usia 18 tahun sampai 22 tahun. Masa remaja bermula pada perubahan fisik yang cepat, pertambahan berat dan tinggi tubuh yang dramatis, perubahan bentuk tubuh, dan perkembangan karakteristik perkembangan ibarat pembesaran buah dada, perkembangan pinggang dan kumis, dan dalamnya suara. Pada perkembangan ini, pencapaian kemandirian dan identitas sangat menonjol (pemikiran semakin logis, abstrak, dan idealistis) dan semakin banyak menghabiskan waktu di luar keluarga.

Pengertian Kenakalan Remaja
Kenakalan remaja (juvenile delinquency) ialah suatu perbuatan yang melanggar norma, aturan atau aturan dalam masyarakat yang dilakukan pada usia remaja atau transisi masa anak-anak dan dewasa.

Sedangkan Pengertian kenakalan remaja Menurut Paul Moedikdo,SH ialah :
  1. Semua perbuatan yang dari orang cukup umur merupakan suatu kejahatan bagi anak-anak merupakan kenakalan jadi semua yang dihentikan oleh aturan pidana, ibarat mencuri, menganiaya dan sebagainya.
  2. Semua perbuatan penyelewengan dari norma kelompok tertentu untuk menjadikan keonaran dalam masyarakat.
  3. Semua perbuatan yang menawarkan kebutuhan pemberian bagi sosial.
Faktor pemicunya, berdasarkan sosiolog Kartono, antara lain ialah gagalnya remaja melewati masa transisinya, dari anak kecil menjadi dewasa, dan juga alasannya ialah lemahnya pertahanan diri terhadap imbas dunia luar yang kurang baik.

Akibatnya, para orangtua mengeluhkan sikap anak-anaknya yang tidak sanggup diatur, bahkan terkadang bertindak melawan mereka. Konflik keluarga, mood swing, depresi, dan munculnya tindakan berisiko sangat umum terjadi pada masa remaja dibandingkan pada masa-masa lain di sepanjang rentang kehidupan.

Perilaku yang ditampilkan sanggup bermacam-macam, mulai dari kenakalan ringan ibarat membolos sekolah, melanggar peraturan-peraturan sekolah, melanggar jam malam yang orangtua berikan, sampai kenakalan berat ibarat vandalisme, perkelahian antar geng, penggunaan obat-obat terlarang, dan sebagainya.

Dalam batasan hukum, berdasarkan Philip Rice dan Gale Dolgin, penulis buku The Adolescence, terdapat dua kategori pelanggaran yang dilakukan remaja, yaitu:
  1. Pelanggaran indeks, yaitu munculnya tindak kriminal yang dilakukan oleh anak remaja. Perilaku yang termasuk di antaranya ialah pencurian, penyerangan, perkosaan, dan pembunuhan.
  2. Pelanggaran status, di antaranya ialah kabur dari rumah, membolos sekolah, minum minuman beralkohol di bawah umur, sikap pergaulan bebas, dan sikap yang tidak mengikuti peraturan sekolah atau orang tua.
Kenakalan remaja didefenisikan sebagai suatu perbuatan yang melanggar norma, aturan atau aturan dalam masyarakat yang dilakukan pada usia remaja atau transisi masa anak-anak dan dewasa.

Sedangkan Menurut Paul Moedikdo, SH kenakalan remaja ialah :
  1. Semua perbuatan yang dari orang cukup umur merupakan suatu kejahatan bagi anak-anak merupakan kenakalan jadi semua yang dihentikan oleh aturan pidana, ibarat mencuri, menganiaya dan sebagainya.
  2. Semua perbuatan penyelewengan dari norma kelompok tertentu untuk menjadikan keonaran dalam masyarakat.
  3. Semua perbuatan yang menawarkan kebutuhan pemberian bagi sosial
Faktor Penyebab Kenakalan Remaja
Faktor pemicunya, berdasarkan sosiolog Kartono, antara lain ialah gagalnya remaja melewati masa transisinya, dari anak kecil menjadi dewasa, dan juga alasannya ialah lemahnya pertahanan diri terhadap imbas dunia luar yang kurang baik. Akibatnya, para orangtua mengeluhkan sikap anak-anaknya yang tidak sanggup diatur, bahkan terkadang bertindak melawan mereka. Konflik keluarga, mood swing, depresi, dan munculnya tindakan berisiko sangat umum terjadi pada masa remaja dibandingkan pada masa-masa lain di sepanjang rentang kehidupan. Batasan dan Jenis Kenakalan Remaja Kenakalan remaja merupakan tindakan melanggar peraturan atau aturan yang dilakukan oleh anak di bawah usia 18 tahun.

Perilaku yang ditampilkan sanggup bermacam-macam, mulai dari kenakalan ringan ibarat membolos sekolah, melanggar peraturan-peraturan sekolah, melanggar jam malam yang orangtua berikan, sampai kenakalan berat ibarat vandalisme, perkelahian antar geng, penggunaan obat-obat terlarang, dan sebagainya. Adapun kategori pelanggaran yang dilakukan remaja, yaitu:
  1. Pelanggaran indeks, yaitu munculnya tindak kriminal yang dilakukan oleh anak remaja. Perilaku yang termasuk di antaranya ialah pencurian, penyerangan, perkosaan, dan pembunuhan.
  2. Pelanggaran status, diantaranya ialah kabur dari rumah, membolos sekolah, minum minuman beralkohol, sikap pergaulan bebas, dan sikap yang tidak mengikuti peraturan sekolah atau orang tua.
Faktor-Faktor Penyebab Munculnya Kenakalan Remaja
Faktor lingkungan atau sahabat sebaya yang kurang baik juga ikut memicu timbulnya sikap yang tidak baik pada diri remaja. Sekolah yang kurang menerapkan aturan yang ketat juga menciptakan remaja menjadi semakin rentan terkena imbas pergaulan yang tidak baik.

Sementara M Faisal Magrie, konsultan psikologi remaja dari Asosiasi Berbagi, menyatakan beberapa hal yang sanggup dilakukan orangtua untuk mencegah munculnya sikap kenakalan pada anak remaja.

Begitu juga dengan anak remaja, bila orangtua terlalu mengekang anak, yang terjadi ialah anak tidak bisa berkembang secara sanggup bangun diatas kaki sendiri dan mereka akan berusaha untuk melepaskan dirinya dari kekangan orangtua. Ketika hal ini terjadi, lingkungan sosial, terutama sahabat sebaya, akan menjadi pelarian utama si anak.

Apabila ternyata lingkungan sosial kawasan anak biasa berkumpul mempunyai kecenderungan untuk melaksanakan kenakalan remaja, anak juga berpotensi besar untuk melaksanakan hal yang sama dengan apa yang dilakukan kelompoknya. Hal yang sama juga sanggup terjadi apabila orangtua terlalu membebaskan anak. Perbedaannya adalah, anak yang dibebaskan tidak mencicipi tekanan sebesar apa yang dirasakan oleh anak yang dikekang, sehingga dorongan untuk memberontak cenderung lebih kecil dibandingkan anak yang dikekang adapun faktor-faktor timbulnya kenakalan remaja ialah :
  1. Kurangnya sosialisasi dari orangtua ke anak mengenai nilai-nilai moral dan sosial.
  2. Contoh sikap yang ditampilkan orangtua (modeling) di rumah terhadap sikap dan nilai-nilai anti-sosial
  3. Kurangnya pengawasan terhadap anak (baik aktivitas, pertemanan di sekolah ataupun di luar sekolah, dan lainnya).
  4. Kurangnya disiplin yang diterapkan orangtua pada anak.
  5. Rendahnya kualitas korelasi orangtua- anak.
  6. Tingginya konflik dan sikap kasar yang terjadi dalam lingkungan keluarga.
  7. Kemiskinan dan kekerasan dalam lingkungan keluarga.
  8. Anak tinggal jauh dari orangtua dan tidak ada pengawasan dari figur otoritas lain.
  9. Perbedaan budaya kawasan tinggal anak, contohnya pindah ke kota lain atau lingkungan baru.
  10. Adanya saudara kandung atau tiri yang memakai obat-obat terlarang atau melaksanakan kenakalan remaja. 
 Demikian artikel makalah faktor penyebab kenakalan remaja pada pergaulan mereka, biar goresan pena ini sanggup bermanfaat bagi sahabat semuanya.