Keutamaan Fadilah Mempelajari Ilmu


Judul : Keutamaan Fadilah Mempelajari Ilmu
link : Keutamaan Fadilah Mempelajari Ilmu


Keutamaan Fadilah Mempelajari Ilmu

Dalil keutamaan mencari ilmu - Mencari ilmu itu hukumnya wajib dan telah tegas diperintahkan oleh Allah dan Rasul-Nya. Selain hukumnya wajib ilmu juga sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia. Derajat hidup orang berilmu akan naik beberapa tingkat.

Saat dilahirkan insan tidak tahu apa-apa, kemudian Allah memberi hidayah berupa pendengaran, penglihatan dan hati atau akal. Dengan ketiga alat itu insan akan mendapatkan ilmu yang bermanfaat untuk hidupnya.
وَاللَّهُ أَخْرَجَكُمْ مِنْ بُطُونِ أُمَّهَاتِكُمْ لَا تَعْلَمُونَ شَيْئًا وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْأَبْصَارَ وَالْأَفْئِدَةَ ۙ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
Dan Allah mengeluarkan kau dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kau pendengaran, penglihatan dan hati, biar kau bersyukur. (QS. An-Nahl : 78)
Nabi Adam As beberapa ketika sehabis diciptakan diajarkan ilmu berupa nama-nama. Nama itu sangat penting untuk membedakan satu dengan yang lainnya; sanggup dibayangkan kalau ia memerlukan sesuatu yang tidak ada namanya. Karena itu Allah mengajarkan kita nama-nama melalui wangsit yang dianugerahkan kepada manusia. Ilmu sangat penting bagi manusia, lantaran insan yakni makhluk yang banyak kebutuhannya. Manusia membutuhkan makan, hidup, pakaian, daerah tinggal, dsb, berarti untuk mendapatkan semua itu memerlukan ilmunya. Firman Allah swt : 
وَعَلَّمَ آدَمَ الْأَسْمَاءَ كُلَّهَا ثُمَّ عَرَضَهُمْ عَلَى الْمَلَائِكَةِ فَقَالَ أَنْبِئُونِي بِأَسْمَاءِ هَٰؤُلَاءِ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ
Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat kemudian berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu kalau kau mamang benar orang-orang yang benar!" (QS. Al-Baqarah : 31)
Ilmu dunia penting dipelajari untuk kebahagiaan hidup di dunia. Untuk mendapatkan kebahagiaan di alam abadi dibutuhkan ilmu akhirat. Jika ingin sukses dalam segala sesuatu harus menguasai ilmunya. Dengan ilmu seseorang sanggup membuka pintu yang terkunci, dengan ilmu pula sesuatu yang jauh sanggup menjadi bersahabat dan dengan ilmu segalanya menjadi mudah.
Allah yang Maha Bijaksana menganugerahkan irodah (keinginan, kehendak serta dorongan) kepada insan untuk mencari ilmu. Anak kecil selalu ingin tahu dan ingin bisa. Kita menyadari pentingnya ilmu untuk kehidupan masa depan, lantaran itu selalu mendorong bawah umur untuk sekolah dan belajar. Kita mempersiapkan mereka biar sanggup hidup layak kelak sehabis dewasa, sanggup mampu bangun diatas kaki sendiri dan tidak banyak bergantung kepada orang lain. 
Rasanya sudah cukup besar kesadaran semua pihak; keluarga, masyarakat dan Negara terhadap pendidikan demi kesejahteraan warga dan rakyatnya. Tetapi apakah yang kita fikirkan hanya kehidupan dunia? Bukankah kita juga harus hidup senang di akhirat? Untuk mendapatkan kebahagiaan alam abadi wajib kita pelajari ilmunya. Namun kebanyakan orang terhadap alam abadi kurang perhatian. Mereka lebih mengutamakan kehidupan dunia yang sementara. Firman Allah swt: 
بَلْ تُؤْثِرُونَ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا
Tetapi kau (orang-orang kafir) menentukan kehidupan duniawi. (QS. Al-A'la : 16)
فَأَمَّا مَنْ طَغَىٰ وَآثَرَ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا  فَإِنَّ الْجَحِيمَ هِيَ الْمَأْوَىٰ
Adapun orang yang melampaui batas, dan lebih mengutamakan kehidupan dunia, maka tolong-menolong nerakalah daerah tinggal(nya). (QS. An-Nazi'at : 37-39)
Imam Abu Dawud dan Ibnu Majah meriwayatkan dari Abu Hurairah ra, dari Nabi SAW bahwa orang yang mencari Ilmu tidak dimaksudkan untuk mencari ridha Allah, tetapi hanya untuk mencari penghidupan dunia, di hari final zaman nanti tidak akan menikmati harumnya syurga.
Ilmu dunia dan ilmu alam abadi (agama) harus saling mendukung, melengkapi, dan korelasi. Dengan ilmu hisab seorang yang hendak shalat tidak perlu melihat matahari, tidak usah memperhatikan langit setiap ketika menunggu gerhana, tetapi kita sanggup mempersiapkan diri jauh sebelumnya. Demikian juga dalam pelaksanaan ibadah yang lainnya.

Keutamaan Belajar Ilmu Agama
Berikut penulis sajikan poin-poin apa saja keutamaan atau fadilah mempelajari ilmu alam abadi biar kita menjadi termotivasi :
Pertama, Allah akan mengangkat derajat orang yang beriman serta berilmu. Firman Allah:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا قِيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوا فِي الْمَجَالِسِ فَافْسَحُوا يَفْسَحِ اللَّهُ لَكُمْ ۖ وَإِذَا قِيلَ انْشُزُوا فَانْشُزُوا يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ ۚ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ
Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah pasti Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, pasti Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kau kerjakan. (QS. Al-Mujadilah : 11). 
Sabab Nujul turunnya ayat di atas yakni ketika Rasulullah Saw mengajar, orang-orang pandai tiba terlambat dan tidak kebagian tempat. Mereka yakni Ahli Badar yang cerdas. Kemudian mereka ditempatkan bersahabat dengan Rasulullah Saw.
Kedua, Yang berilmu dan yang tidak berilmu akan terlihat berbeda. 
Allah Swt menginformasikan bahwa tidak akan sama orang yang berilmu dengan orang yang tidak berilmu. Ini berlaku dalam segala hal. Firman Allah : 
أَمَّنْ هُوَ قَانِتٌ آنَاءَ اللَّيْلِ سَاجِدًا وَقَائِمًا يَحْذَرُ الْآخِرَةَ وَيَرْجُو رَحْمَةَ رَبِّهِ ۗ قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَالَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ ۗ إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُولُو الْأَلْبَابِ
(Apakah kau hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadat di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (azab) alam abadi dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallah yang sanggup mendapatkan pelajaran. (QS. Az-Zumar : 39)
Ketiga, Orang yang berilmu yakni ulama yang takut kepada Allah. S
Sebagaimana difirmankan : 
وَمِنَ النَّاسِ وَالدَّوَابِّ وَالْأَنْعَامِ مُخْتَلِفٌ أَلْوَانُهُ كَذَٰلِكَ ۗ إِنَّمَا يَخْشَى اللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاءُ ۗ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ غَفُورٌ
Dan demikian (pula) di antara manusia, binatang-binatang melata dan binatang-binatang ternak ada yang majemuk warnanya (dan jenisnya). Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun. (QS. Fathir : 39). 
Keempat, Orang yang menuntut ilmu menerima pengampunan Allah Swt. 
Sabda Rasulullah Saw dalam salah satu hadits nya: 
"Siapa yang menelusuri sebuah jalan untuk mencari ilmu. Allah akan memberi jalan ke syurga, sesunguhnya malaikat akan membentangkan sayap-sayapnya lantaran ridha kepada orang yang menuntut ilmu. Dan tolong-menolong orang yang berilmu akan dimintakan ampunan oleh orang-orang yang ada di langit dan di bumi sehingga ikan-ikan yang ada di air. Keutamaan orang yang berilmu dibandingkan dengan orang yang beribadah menyerupai keutamaan bulan purnama di antara bintang-bintang. Sesungguhnya ulama itu yakni pewarits para Nabi. Sesungguhnya para Nabi tidak mewariskan dinar dan dirham, yang diwariskannya hanyalah ilmu. Siapa yang mau mengambilnya ia akan mengambil kepingan yang banyak". (HR. Ahmad, Abu Dawud,  Imam Hadits yang 7). 
Keempat, Menuntut Ilmu Agama akan faham dalam memahami agamanya. 
Firman Allah : 
وَمَا كَانَ الْمُؤْمِنُونَ لِيَنْفِرُوا كَافَّةً ۚ فَلَوْلَا نَفَرَ مِنْ كُلِّ فِرْقَةٍ مِنْهُمْ طَائِفَةٌ لِيَتَفَقَّهُوا فِي الدِّينِ وَلِيُنْذِرُوا قَوْمَهُمْ إِذَا رَجَعُوا إِلَيْهِمْ لَعَلَّهُمْ يَحْذَرُونَ
Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka ihwal agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu sanggup menjaga dirinya. (QS. At-Taubah : 122). 
Setiap orang wajib memahami dan mendalami Islam, hingga orang yang berjihadi fi sabilillah pun wajib mencar ilmu Islam ketika mereka pulang. 
Demikian artikel ihwal keutamaan mempelajari ilmu baik ilmu dunia maupun ilmu alam abadi intinya yakni ilmu Allah Swt. Maka sahabat arena marilah kita perdalam ilmu kita untuk kebahagiaan hidup di dunia dan di alam abadi kelak..