Judul : Mengenal Sahabat Nabi Muhammad Saw
link : Mengenal Sahabat Nabi Muhammad Saw
Mengenal Sahabat Nabi Muhammad Saw
Pengertian dari sahabat Rasulullah SAW yaitu seseorang yang hidup dan berjuang bahu-membahu Nabi Muhammad SAW dalam rangka berjuang menegakan dan mendakwahkan Islam pada masanya, sejaman dan bertemu pribadi dengan Nabi Rasul Muhammad SAW dan meninggal dalam keadaan Islam.Sahabat Nabi secara etimologis menurut definisi yang dikemukakan oleh Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-‘Asqalani ialah :
من لقي النبيّ صلّى اللَّه عليه وسلم في حياته مسلما ومات على إسلامه
“Orang yang bertemu dengan Nabi Muhammad SAW di masa hidup dia dalam keadaan beriman dan wafat dalam islam”. (Al-Ishobah fi Tamyiz Ash-Shohabah juz 1 hal 8)
Dapat ditarik pengertian dari definisi sahabat nabi di atas, bahwa :
- Walaupun ia hidup di masa Nabi Muhammad dan beriman dengan masuk agama Islam serta meninggal dalam islam tetapi tidak pernah bertemu dengan Nabi Muhammad SAW, maka tidak disebut Sahabat Nabi.
- Orang yang bertemu dia dalam keadaan kafir, bukanlah shahabat Nabi. Walaupun ia masuk Islam setelah Nabi Muhammad SAW wafat.
- Orang yang murtad dan wafat dalam keadaan murtad, bukanlah sahabat Nabi. walaupun, ia pernah bertemu Nabi Muhammad dan pernah beriman kepada beliau.
Setelah kita mengetahui, siapa saja yang termasuk sahabat Nabi dan siapa yang bukan termasuknya, ketahuilah, tatkala seorang menjadi sahabat Nabi, berarti ia mempunyai banyak sekali keutamaan yang tidak sanggup ditandingi oleh orang-orang setelah mereka.
1. Mereka yaitu orang-orang terbaik
Allah SWT Berfirman:
Kalian yaitu umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, kalian menyuruh yang ma’ruf dan mencegah yang munkar dan kalian beriman kepada Allah. (QS, Ali-Imran : 110)Nabi Muhammad SAW bersabda:
خير النّاس قرني ثمّ الّذين يلونهم ثمّ الّذين يلونهم
“Sebaik-baik generasi yaitu generasiku (para sahabat), kemudian setelah mereka (tabi’in), kemudian setelah mereka (tabi’it tabi’in). ” (HR. Bukhari dan Muslim)
2. Mereka yaitu orang-orang yang adil dan pilihan
Allah تعالى Berfirman:
{Dan demikian (pula) kami telah mengakibatkan kalian umat yang adil dan pilihan.} (QS. Al-Baqarah : 143)
3. Mereka mendapat keridaaan Allah dan nirwana dari-Nya
Allah SWT Berfirman:
{Sesungguhnya Allah telah ridha terhadap orang-orang mukmin ketika mereka berjanji setia kepadamu (Muhammad) di bawah pohon} (QS. Al-Fath : 18)
{Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari orang-orang Muhajirin dan Anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalirkan sungai-sungai didalamnya, mereka abadi di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang besar.} (QS. At-Taubah : 100)
Nabi SAW bersabda:
لَا يَدْخُلُ النَّارَ، إِنْ شَاءَ اللهُ، مِنْ أَصْحَابِ الشَّجَرَةِ أَحَدٌ، الَّذِينَ بَايَعُوا تَحْتَهَا
“Tidak akan masuk neraka seorang pun dari orang-orang yang berba’iat di bawah pohon (di Hudaibiyyah)”. (HR. Muslim)
4. Sifat-sifat para sahabat Nabi telah dipuji oleh Allah تعالى .
Allah menyebutkan para sahabat Nabi dalam Al-Qur’an:
[1]. Mereka yaitu orang-orang yang benar-benar beriman [QS. Al-Anfaal : 74].
[2]. Mereka yaitu orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus [QS. Al-Hujuraat : 7]
[3]. Mereka yaitu orang-orang yang mendapat kemenangan [QS. At-Taubah : 20]
[4]. Mereka yaitu orang-orang yang benar [QS. At-Taubah : 119]
[5]. Mereka yaitu orang-orang yang bertaqwa [QS. Al-Fath : 26]
[6]. Dan sifat-sifat lainnya yang termasuk dalam Al-Qur’an.
Sikap seorang muslim terhadap sahabat Nabi.
Setelah mengetahui banyak sekali keutaman para sahabat Nabi, lantas apa perilaku kita terhadap mereka?
Ibnu Abbas berkata:
لَا تَسُبُّوا أَصْحَابَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَلَمَقَامُ أَحَدِهِمْ سَاعَةً يَعْنِي مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، خَيْرٌ مِنْ عَمَلِ أَحَدِكُمْ أَرْبَعِينَ سَنَةً
“Janganlah kalian memaki para shahabat Nabi Muhammad SAW. Sungguh, kedudukan salah seorang dari mereka bersama Nabi Muhammad SAW sesaat (sejam) itu lebih baik daripada amal seorang dari kalian selama 40 tahun”. (Riwayat Ibnu Batthah dengan sanad yang shahih)
Sebagai penutup, marilah kita simak perkataan indah dari Amirulmukminin, Ali bin Abi Thalib رضي الله عنه perihal para sahabat Nabi. Beliau berkata:
لقد رأيت أصحاب محمد صلى الله عليه وسلم، فما أرى أحداً يشبههم منكم لقد كانوا يصبحون شعثاً غبراً، وقد باتوا سجّداً وقياماً يراوحون بين جباهِهِم وخـدودهم ويقفون على مثل الجمر من ذكر معـادهم، كأن بين أعينهم رُكب المعزي من طول سجودهم، إذا ذكر الله هملت أعينهم حتى تبُلَّ جيوبهم، ومـادوا كمـا يميـد الشجـر يوم الريح العاصف، خـوفاً من العقاب ورجـاءً للثواب نهج البلاغة للشريف الرضى شرح محمد عبده ص 225.
“Sungguh, saya telah menyaksikan para sahabat Muhammad SAW, maka saya tidak melihat seorang pun dari kalian yang sanggup menyamai mereka. Mereka siang hari bergelimang pasir dan bubuk (di medan perang), sedang di malam hari banyak sujud dan bangun (beribadah kepada Allah) silih berganti, tampak kegesitan dari wajah-wajah mereka. Mereka seolah-olah berpijak di atas bara api jikalau ingat akan hari pembalasan (Akhirat) dan tampaklah bekas sujud di dahi mereka. Bila mereka berdzikir kepada Allah berlinanglah air mata mereka hingga membasahi baju mereka. Mereka condong laksana condongnya pohon di waktu berhembusnya angin dengan keras, sebab takutnya mereka akan siksa Allah, dan mengharapkan ganjaran dari-Nya. ”