Alasan Dibalik Bikin Blog Ini Adalah...


Judul : Alasan Dibalik Bikin Blog Ini Adalah...
link : Alasan Dibalik Bikin Blog Ini Adalah...


Alasan Dibalik Bikin Blog Ini Adalah...

Assalamu'alaikum

"Bikin judul kok ndak jelas!!" mungkin itu yang ada dibenak anda-anda ketika membaca posting ini. Ya memang ndak jelas, lha wong saya aja sendiri resah ngasih judulnya.. tapi supaya tidak bingung, penasaran, atau bahkan emosi mungkin lebih baik anda baca dulu saja hingga tuntas. Sekedar sharing ringan saja. bagaimana?

Sekitar 2 mingguan kemudian ketika saya jaga warnet SinichiNet, ada pelanggan yang notabene yakni seorang murid salah satu Sekolah Menengah Pertama di Surabaya berkata "mas, ajarin saya bikin blog ya.. kiprah sekolah nih". Hah?? kiprah sekolah katanya? pelajaran SMP?.. ya terkejut juga mendengar bahwa bikin blog itu yakni kiprah sekolah SMP. Jika dibandingkan dng jaman saya sekolah dulu ya ndak gitu. Dan pribadi aja saya jawab tidak bisa alasannya yakni waktu itu saya memang belum bisa bikin blog (agak aib juga sih sebetulnya jawab ibarat itu).

Lantas apa itu alasan saya segera mencar ilmu bikin blog ibarat ini? alasannya yakni aib sama anak kecil? mungkin iya mungkin jg tidak. Yang terperinci malamnya saya berpikir, klo pelajaran Sekolah Menengah Pertama kini aja sudah ibarat itu bagaimana ketika anak saya Sekolah Menengah Pertama kelak? sekedar diketahui saja bahwa anak saya kini gres sekolah Taman Kanak-kanak A (tingkat pertama). Nah, mungkin dari sini anda sudah bisa mengikuti hal apa yang menjadi pemikiran saya. Jika saya bertanya, berdasarkan anda kira-kira bagaimana pelajaran belum dewasa kita kelak? bagaimana dunia mereka kelak? Apa yang harus mereka hadapi?... bagaimana balasan anda?

Menurut saya, apa yang saya pikirkan kini ini bukanlah suatu yang hiperbola. Bukanlah sesuatu yang dibesar-besarkan. Karena berdasarkan saya ini yakni merupakan bab dari tanggung jawab kita sebagai orang bau tanah dalam mendidik belum dewasa kita. Mungkin kini memang ada solusi yang cepat, kita les-kan saja mereka ke lembaga-lembaga bimbingan mencar ilmu atau kita panggil saja seorang guru privat. Benar ibarat itu? memang cara tersebut bukanlah solusi yang salah.

Coba anda bayangkan dan bandingkan.. ketika anak anda ditanya oleh teman atau gurunya "wah anggun sekali! Siapa yang mengajari?". Jika hasil dari anak anda tersebut yakni hasil dari pengajaran atau bimbingan anda, ia bisa dengan besar hati menjawab "ayah / ibu saya". sedangkan kalau dari pengajaran orang lain, mungkin ia akan menjawab dengan datar darimana atau dari siapa ia mempelajarinya. Anak juga akan semakin bersahabat dan nyaman berafiliasi dengan kita alasannya yakni mereka merasa bahwa orang tuanya bisa diandalkan. Itu dari sisi anak, kemudian bagaimana dari sisi orang tua? Selain rasa bangga, kita juga akan merasa kondusif alasannya yakni kalau anak membutuhkan isu atau bantuan, kitalah yang bakal pertama kali mengetahui alasannya yakni anak akan bertanya kepada kita dulu sebelum ia mencari isu ke orang atau kawasan lain. Kaprikornus kita harus bisa mengikuti perkembangan anak kita meskipun itu dalam hal-hal yang biasanya kita anggap remeh, hobi anak misalnya.

Lantas bagaimana cara kita supaya bisa mengikuti perkembangan anak? ya kita sendiri harus "belajar".. yang saya maksud "belajar" disini yakni mencar ilmu dalam arti yang sesungguhnya. Weiitsss.. belajar? mana sempat? berangkat kerja aja jam 7 pagi, hingga rumah jam 5 sore belum lagi kalau lembur. Ya bagaimana lagi, namanya demi anak. Kita tidak perlu mencar ilmu semuanya mulai dari A hingga Z. Cukup mencar ilmu point-pointnya saja alasannya yakni setidaknya kita paham apa yang anak bicarakan atau maksudkan.

Tentunya kita tetap harus tahu batas-batas kemampuan, kebutuhan, dan privasi anak kita. Jangan hingga ia merasa dimanjakan atau malah merasa bahwa kita terlalu over protective dan terlalu ikut campur dalam kehidupannya. Kita tidak ingin anak kita menjadi anak manja yang apa-apa selalu tergantung dengan kita. Kita juga tidak ingin anak kita justru menjauh dari kita alasannya yakni marasa dibatasi.

Wuuiihhh.... lega rasanya telah mencurahkan (dan membagi) uneg-uneg saya. Apa yang telah saya ungkapkan diatas bukan untuk menyalahkan atau mengkritik metode-metode tertentu. Saya hanya ingin membagi apa yang sebelumnya jadi pemikiran saya

(NB : kok saya masih merasa klo judul postingan ini ndak sesuai dengan isi postingannya ya.....)

Wassalamu'alaikum