Islam Dan Kemerdekaan Nkri


Judul : Islam Dan Kemerdekaan Nkri
link : Islam Dan Kemerdekaan Nkri


Islam Dan Kemerdekaan Nkri

Di sekolah-sekolah umum, bahkan hingga di Perguruan Tinggi sekalipun, setiap kali dipelajari sejarah kemerdekaan RI, nama Islam kerap kali tidak disebut. Karena bagi pelajaran di sekolah, Islam tidak ada kaitannya dengan kemerdekaan RI. Akibatnya, anak didik pun tidak ada yang mengenal bagaimana besarnya bantuan umat Islam dalam meraih kemerdekaan NKRI. Artikel serba-serbi ini membahas perihal Islam dan kemerdekaan, dimana sebelumnya ditulis mengenai kumpulan Nasihat bijak para Ulama dulu.

Dalam setiap peringatan resmi kemerdekaan di lingkungan pemerintahan, Islam lagi-lagi tidak disebut-sebut dan tidak dikaitkan dengan kemerdekaan. Bagi mereka kemerdekaan ini murni urusan nasionalisme belaka, tidak ada kaitannya dengan satu agama manapun, termasuk Islam. Dan rupanya mereka lupa bahwa nasionalisme itu pada awalnya dirintis dan diwujudkan oleh umat Islam. Sesuatu yang pada hari ini seakan-akan menyerupai air dan minyak. Sehingga karenanya tidak jauh beda, para pegawai pemerintah yang muslim tidak merasa bahwa Islam turut berperan besar dalam perjuangan kemerdekaan di Republik Indonesia tercinta ini.

Lebih parah lagi ada perayaan agustusan yang diselenggarakan di aneka macam kampung di tanah air ini menyelenggarakan dangdutan, pentas musik pop, rock dan bahkan underground. Ada lagi lomba ketangkasan panjat pinang, dan lain sebagainya yang jauh dari nilai-nilai patriotisme. Mereka memang sering berdalih bahwa semua ini untuk menunjukkan semangat patriotisme, tapi yang ada bahwasanya "hura-hura" yang diberi penghias patriotisme. Hal-hal yang tentunya semakin menjauhkan wacana kemerdekaan dari Islam.

Di aneka macam kepingan di negeri ini, memang ada yang memperingati Agustusan dengan mengadakan program syukuran pengajian atau perlombaan keagamaan. Akan tetapi diselenggarakannya pula aktivitas hura-hura mirip diatas yang juga diprakarsai panitia yang sama. Hal itu sama sekali tidak menawarkan pula pengajaran kepada masyarakat bagaimana bahwasanya kemerdekaan itu diperoleh oleh pendahulu kita.

Bahwa kemerdekaan diperoleh dengan semangat nasionalisme ialah benar. Tetapi kalau itu dengan meniadakan tugas agama terlebih Islam, maka itu merupakan sesuatu yang salah kaprah. Islam dan nasionalisme ialah dua hal yang identik. Menyebut Islam berarti meliputi di dalamnya nasionalisme. Yang mana tidak ada jaminan sanggup ditemukan pada kebalikannya.

Umat Islam sudah semestinya menyadari hal ini. Jangan hingga sebab wacana kemerdekaan sering tidak dikaitkan dengan Islam kemudian merasa bahwa kasus ini tidak ada hubungannya dengan Islam. Agar kemudian umat Islam tahu bagaimana kemerdekaan ini semestinya disyukuri. Bukan dengan pesta pesta fora melainkan dengan memperbanyak instrospeksi diri, bertasbih, bertahmid dan beristighfar (lihat QS. An-Nashr). Sehingga mengakibatkan dirinya selalu dalam keadaan mawas diri dengan kemerdekaan yang ketika ini sudah diraih, tidak lupa diri, tidak lupa daratan. Satu hal yang perlu dicatat pula bahwa praktik tasbih dan lainnya itu bukan berarti harus dilakukan dengan dzikir berjamaah. sebab hal tersebut tidak pernah digariskan dalam sunnah Rasulullah SAW.

Maka umat Islam akan dengan sendirinya akan segera berinstrospeksi, betulkah sudah pada tahap ideal mirip yang semula dicita-citakan. Sudahkah masyarakat Indonesia memperoleh kemerdekaan penghidupan yang layak? Sudahkan semua masyarakat Indonesia menerima haknya untuk dicerdaskan? dan sudahkah masyarakat Indonesia terbebas dari penjajah yang sebenarnya?.

Kita semua tentu akan menjawab belum. Kesejahteraan ketika ini hanya berkutat pada para pemilik modal / kapitalis, tidak merata bagi seluruh rakyat Indonesia. Hak pendidikan, kesehatan, sembako dan lain sebagainya masih jauh dari jangkauan daya beli masyarakat. Penjajahan budaya, politik, ekonomi juga masih mewarnai negeri ini dengan sangat kita sadari. Maka dari itu sangat tidak layak kalau kemudian kemerdekaan itu dirayakan dengan pesta pentas hura-hura atau yang sifatnya seremonial belaka. Umat Islam harus menyingsingkan lengan untuk terus berjuang berusaha meraih kemerdekaan dalam arti yang sebenarnya.

Demikianlah uraian makalah singkat perihal Islam dan Kemerdekaan NKRI yang selalu menjadi bahasan menarik menjelang hari kemerdekaan Negara Indonesia tanggal 17 Agustus setiap tahunnnya.