Mempersiapkan Sinichi Menjadi Seorang Kakak


Judul : Mempersiapkan Sinichi Menjadi Seorang Kakak
link : Mempersiapkan Sinichi Menjadi Seorang Kakak


Mempersiapkan Sinichi Menjadi Seorang Kakak

Assalamu'alaikum

Semenjak kehamilan kedua ibunda Sinichi ada suatu hal yang muter-muter terus dipikiran saya. Mungkin bagi sebagian besar orang hal yang saya pikirkan ini terlihat sepele tapi bagi saya penting sekali. Apa itu? yaitu kecemburuan abang terhadap adik.

akhir-akhir ini saya sering memperhatikan beberapa anak kecil yang akan ataupun yang telah mempunyai adik. Ada yang terlihat sering cemburu lantaran merasa perhatian sang ibu kepadanya berkurang lantaran sang ibu lebih sering "merawat" sang adik saja, ada juga yang ketika ibunya hamil beliau terlihat bahagia sekali namun sehabis sang adik lahir beliau sering ngambek lantaran merasa kurang diperhatikan, atau bahkan ada yang dingin bebek.

Sejujurnya saya khawatir juga bila Sinichi (5,5 tahun) mempunyai rasa cemburu yang hiperbola terhadap adiknya lantaran dapat menciptakan repot ibunya entar.. yah walaupun gotong royong harus dapat dimaklumi lantaran bagaimanapun beliau juga masih kecil..

 Mungkin bagi sebagian besar orang hal yang saya pikirkan ini terlihat sepele tapi bagi sa MEMPERSIAPKAN SINICHI MENJADI SEORANG KAKAK

Akhirnya saya dan ibu'e Sinichi setuju bahwa yang harus dilakukan yaitu mengajari Sinichi berposisi sebagai seorang abang semenjak dini. Dan hal pertama yang kami lakukan yaitu memberi titel panggilan "Mas" (panggilan untuk abang laki-laki) ketika memanggil dia.

Momen inipun kami manfaatkan untuk memberi motivasi Sinichi ibarat dalam proses belajar. Kami menyampaikan bahwa bila beliau pintar, beliau nanti boleh mengajari adiknya. Kami juga mengilustrasikan bahwa adiknya nanti niscaya gembira punya abang yang pintar. Dan tampaknya trik ini berhasil. Terkadang malahan Sinichi sering bergaya sendiri seperti sedang mengajari adiknya belajar.

Kesempatan ini juga kami gunakan untuk mengurangi 'kebiasaan buruk' Sinichi ibarat mengompol dan tidak mengembalikan mainan yang sudah beliau gunakan, juga kebiaasaan-kebiasaan lainnya.

Kami juga berusaha memperlihatkan klarifikasi dan contoh-contoh semenjak awal kepada Sinichi bahwa perhatian ibunya akan banyak tersita kepada sang adik bila kelak adik sudah lahir.

Intinya, kami berusaha mengajarkan kepada Sinichi pujian menjadi seorang abang beserta tanggung jawabnya, dan juga memperlihatkan gambaran-gambaran apa yang akan beliau alami nanti ketika mempunyai adik. Ya semoga beliau nggak kaget nantinya....

Dan Alhamdulillah sampai 8 bulan kehamilan ibunya ini, tampaknya Sinichi tidak mengalami rasa 'kecemburuan'. Malahan kerap kali beliau bersikap lebih cukup umur dan penuh perhatian kepada ibu dan calon adiknya itu. Semoga huruf "kakak" ini dapat berlanjut terus ketika adiknya lahir nanti.. aamiin..

Oya bila ada sahabat blogger yang berkenan memperlihatkan masukan, saran, dan nasehat mengenai hal diatas, jangan sungkan-sungkan untuk membuatkan disini. Insyaallah tidak akan ada istilah "sok tahu" dan "kementhus" lantaran disini yaitu daerah untuk saling membuatkan dan membantu. Terima kasih..

#sruput kopi

Wassalamu'alaikum