Dampak Perubahan Kurikulum 2013 Terhadap Pendidikan Di Indonesia


Judul : Dampak Perubahan Kurikulum 2013 Terhadap Pendidikan Di Indonesia
link : Dampak Perubahan Kurikulum 2013 Terhadap Pendidikan Di Indonesia


Dampak Perubahan Kurikulum 2013 Terhadap Pendidikan Di Indonesia

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan selain merencanakan wajib berguru 12 tahun, juga menerapkan kurikulum gres yang kini telah diuji ke publik dan akan diberlakukan serentak di tahun aliran mendatang. Kurikulum 2013 memperkuat sisi perilaku dan sisi pengetahuan. Kurikulum ini memakai scintific approach, yaitu dengan mengutamakan kemampuan bertanya dan nalar menjadi proses penting. Sedangkan untuk objek pengamatannya ialah fenomena alam dan fenomena sosial.

Dampak konkret pihak yang mendukung ialah kurikulum gres 2013 ini memadatkan pelajaran sehingga tidak membebani siswa, siswa lebih fokus pada tantangan masa depan bangsa, dan tidak memberatkan guru dalam menyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan.

Sedangkan efek negatif kurikulum 2013 ini justru kurang fokus sebab menggabungkan mata pelajaran IPA dengan Bahasa Indonesia di sekolah dasar. Ini terlalu ideal sebab tidak mempertimbangkan kemampuan guru serta tidak dilakukan uji coba dulu di sejumlah sekolah sebelum diterapkan. Selain itu dalam perubahan kurikulum dengan langkah pemerintah yang tergesa-gesa ini, harusnya tidak memberatkan dan meresahkan masyarakat terkait implementasi di lapangan nanti.

Kurikulum 2013 ini masih sanggup berjalan dan hanya sesuai untuk belum dewasa yang berasal dari golongan menengah ke atas saja, sebab sesungguhnya juga sudah diterapkan di sekolah internasional yang ada di Indonesia. Tapi tidak sebaliknya, sebab kurikulum gres 2013 sulit dikembangkan pada sekolah yang ada di seluruh Indonesia, di pelosok-pelosok misalnya.

Suara otonomi pendidikan yang ditelorkan melalui kurikulum 2006 kemudian hanyalah setengah hati. Bukan saja bentuk penilaian tamat siswa yang dilakukan serentak, tersentralisasi dengan standarisasi nasional. Suara setengah hati ini juga semakin terbukti dengan akan ditenggelamkannya kurikulum yang dikenal dengan kependekan KTSP. Walaupun perencanaan kurikulum 2013 akan dilakukan secara menyeluruh pada tahun mendatang. Tetap saja kebingungan dengan kurikulum usang yang disemaikan dengan banyak sekali contoh belumlah usai.

Jika membaca napak tilas kurikulum pendidikan di Indonesia, memang sangat terang terkesan kurangnya penilaian yang menyeluruh. Selain itu, juga mengatakan adanya arah kebijakan yang tidak bersiklus dengan maksimal. Akhirnya para guru menjadi korban kebijakan yang parsial. Atau memang ada kepentingan lain dibalik fenomena perubahan kurikulum yang terjadi kini ini??..

Demikianlah barangkali yang mungkin akan terjadi, ini hanyalah praduga dari Dampak Perubahan Kurikulum 2013 Terhadap Pendidikan di Indonesia. Kita hanya berharap yang terbaik untuk mutu pendidikan bangsa Indonesia yang lebih maju dan sejahtera.