Judul : 7 Tahapan Kehidupan Insan Berdasarkan Al-Qur'an
link : 7 Tahapan Kehidupan Insan Berdasarkan Al-Qur'an
7 Tahapan Kehidupan Insan Berdasarkan Al-Qur'an
Tahapan kehidupan manusia - Manusia hidup mengalami tahapan dalam kehidupannya, bukan hanya terlahir hidup dan kemudian mati saja. Mengetahui hakikat kehidupan harus dengan ilmu, bahwa hidup itu mengalami beberapa fase kehidupan.Dalam keyakinan Islam sebagaimana warta dalam Al-Qur'an, insan mengalami tingkatan dalam kehidupannya. Sebagaimana termaktub dalam QS. Al-Insyiqaq ayat 19 :
لَتَرْكَبُنَّ طَبَقًا عَنْ طَبَقٍ
Sesungguhnya kau melalui fase demi fase (dalam kehidupanmu). (QS. Al Insyiqaq 84: 19)Tingkatan tahapan dalam kehidupan insan itu mengalami tujuh tingkat yang akan dilalui. Manusia terus berproses dengan waktu menghadapi fase-fase kehidupan tersebut. Oleh sebab itu ingatlah bahwa hidup ini bukan hanya di dunia yang sementara ini saja, melainkan ada beberapa kehidupan lain yang akan dialami. Berbekallah, dan bekal paling utama yaitu Taqwa kepada Allah SWT.
Tahapan/ fase kehidupan manusia itu yaitu sebagai berikut :
Pertama, Manusia ketika belum hidup
Tahapan sebelum insan hidup. Kehidupan insan berasal dari Allah SWT. Fase tahapan kehidupan insan ini yaitu ketika belum diciptakan. Potensi bahan untuk konstruksi tubuhnya masih tersebar dan terurai di dalam tanah. Al-Qur’an menjelaskannya sebagai fase yang belum sanggup disebut :
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ هَلْ أَتَىٰ عَلَى الْإِنْسَانِ حِينٌ مِنَ الدَّهْرِ لَمْ يَكُنْ شَيْئًا مَذْكُورًا
“Bukankah telah tiba atas insan satu waktu, di mana ketika itu ia (manusia) belum merupakan sesuatu yang sanggup disebut?” (QS. Al Insan 76: 1)Tahapan insan dimana disebut pra kehidupan manusia. Kita harus yakin bahwa kehidupan kita sebagai insan ini dikehendaki oleh Allah Sang Pencipta Manusia.
Kedua, Tahapan insan ketika di alam rahim.
Proses biologis menjadi mediator adanya kehidupan manusia, dimana pertemuan sel telur dengan sperma. Pada fase ini terjadinya jiwa insan diciptakan dan Ruh ditiupkan, terwujudlah janin, dan terciptalah manusia. Tahapan kehidupan ini dijelaskan dalam QS. Al-A'raf ayat 172 :
وَإِذْ أَخَذَ رَبُّكَ مِنْ بَنِي آدَمَ مِنْ ظُهُورِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَأَشْهَدَهُمْ عَلَىٰ أَنْفُسِهِمْ أَلَسْتُ بِرَبِّكُمْ ۖ قَالُوا بَلَىٰ ۛ شَهِدْنَا ۛ أَنْ تَقُولُوا يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّا كُنَّا عَنْ هَٰذَا غَافِلِينَ
“Dan ingatlah, ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan bawah umur Adam dari sulbi mereka dan mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka seraya berfirman: "Bukankah saya ini Tuhanmu?" mereka menjawab: "Betul Engkau Tuhan kami, kami menjadi saksi". Kami lakukan yang demikian itu, biar di hari selesai zaman kau tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami bani Adam, yaitu orang-orang yang lengah terhadap kesaksian (dzikir) kami perihal Keesaan Allah ini", (QS. Al-A’raf 7 :172).Ketiga, Tahapan kehidupan alam dunia - insan lahir hingga umur balig
Dzikir pada fase ini dilanjutkan dengan dzikir triliyuan cell insan yang terdapat dalam tubuhnya, dalam wujud gerak berputar bersama gerak berputarnya seluruh sistem semesta: makro (planet) dan mikro (cell dan quanta). Allah berfirman:
تُسَبِّحُ لَهُ السَّمَاوَاتُ السَّبْعُ وَالْأَرْضُ وَمَنْ فِيهِنَّ ۚ وَإِنْ مِنْ شَيْءٍ إِلَّا يُسَبِّحُ بِحَمْدِهِ وَلَٰكِنْ لَا تَفْقَهُونَ تَسْبِيحَهُمْ ۗ إِنَّهُ كَانَ حَلِيمًا غَفُورًا
“Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tak ada suatupun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kau sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Allah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun” (QS. Al-Isra’ 17 : 44).Keempat, fase alam dunia semenjak umur balig hingga meninggal dunia.
Dzikir pada fase ini dilanjutkan dengan dzikir dengan Al-Fatihah dalam shalat, dan dzikir dengan Basmalah di luar shalat. Dan penegakan shalat yang khusyu akan mencegah dari perbuatan keji dan maungkar. Yaitu dzikir di luar shalat dalam wujud amar ma’ruf nahi mungkar dan adat mulia.
Kelima, Tahapan Alam Barzakh.
Yaitu ketika insan sudah berada di alam kubur. Zikir pada fase ini dilanjutkan dengan dzikir pertanggung tanggapan oleh jiwa insan dengan menjawab pertanyaan tauhid dari malaikat Mungkar dan Nakir. Rasulullah SAW bersabda: Jika seorang Muslim ditanya dalam kubur, kemudian ia bersaksi bahwa tak ada ilahi yang berhak disembah selain Allah, dan Muhammad yaitu utusan Allah, maka itu yaitu bukti dari firman Allah Azza Wa Jalla dalam QS. Ibrahim ayat 27:
يُثَبِّتُ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا بِالْقَوْلِ الثَّابِتِ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الْآخِرَةِ
“Allah meneguhkan (iman) orang-orang yg beriman dengan ucapan yang teguh…” (QS. Ibrahim 14 : 27)Keenam, Tahapan Alam Akhirat.
Kehidupan insan ketika dibangkitkan dari alam kubur dan dikumpulkan di padang mahsyar. Pada fase ini dilanjutkan dengan kesaksian di hadapan Allah. Di mana semua orang akan bersaksi terhadap kemahaesaan Allah, melalui pertanggung tanggapan terhadap seluruh perbuatan yang telah dijalaninya di dunia. Al-Qur'an menjelaskan dalam QS. An-Nur ayat 24 : :
يَوْمَ تَشْهَدُ عَلَيْهِمْ أَلْسِنَتُهُمْ وَأَيْدِيهِمْ وَأَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
“Pada hari (ketika), lidah, tangan dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan” (QS An Nuur 24 : 24).Ketujuh, Tahapan kehidupan insan dikembalikan kepada Allah SWT.
Fase terakhir kehidupan insan ini merupakan tahapan selesai dari seluruh drama kehidupan manusia. Pada fase ini akan diakhiri dengan sidang pertimbangan. Allah berfirman dalam QS. Al Qashash ayat 88 :
وَلَا تَدْعُ مَعَ اللَّهِ إِلَٰهًا آخَرَ ۘ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ۚ كُلُّ شَيْءٍ هَالِكٌ إِلَّا وَجْهَهُ ۚ لَهُ الْحُكْمُ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ
“Janganlah kau sembah di samping (menyembah) Allah, ilahi apapun yang lain. Tidak ada ilahi (yang berhak disembah) melainkan Dia. Tiap-tiap sesuatu niscaya binasa, kecuali Allah. Bagi-Nyalah segala ketentuan, dan hanya kepada-Nyalah kau dikembalikan” (QS. Al Qashash 28 : 88).Demikian tahapan serta tingkatan yang akan dialami dalam kehidupan ini. Kita sebagai insan harus mengingat serta berdzikir bahwa kehidupan ini masih panjang.
Sahabat ...ingatlah bahwa lika liku kehidupan ini (berbagai macam ujian hidup manusia) akan berujung kepada Allah SWT. Oleh sebab itu marilah kita bantu-membantu mengukir prestasi biar jalan kehidupan menuju Allah sanggup dilalui dengan lancar. Amin..