Teori Ihwal Motivasi


Judul : Teori Ihwal Motivasi
link : Teori Ihwal Motivasi


Teori Ihwal Motivasi

Motivasi berasal dari asal kata motif, lalu dikemukan definisi motivasi sebagai : segala daya yang mendorong seseorang untuk melaksanakan sesuatu. Sedang yang dimaksud dengan motivasi yaitu usaha-usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi sehingga seseorang itu mau/ingin melakukan, jikalau ia tidak suka maka ia akan berusaha untuk mengelaknya (S. Nasution, 1977: 64).

Seseorang akan terdorong untuk melaksanakan sesuatu alasannya yaitu ia dihadapkan kepada suatu kebutuhan. Kebutuhan ini akan menimbulkan keadaan ketidakseimbangan, ketegangan yang memerlukan pemuasan, biar kembali kepada keadaan seimbang. Menurut Morgan, bahwa insan itu dihadapkan kepada majemuk kebutuhan sebagai berikut:
  1. Kebutuhan untuk berbuat sesuatu untuk suatu aktivitas.
  2. Kebutuhan untuk menyenangkan hati orang lain.
  3. Kebutuhan untuk mencapai hasil.
  4. Kebutuhan untuk mengatasi kesulitan.
Teori motivasi yang kini banyak dianut orang yaitu teori kebutuhan yang dikembangkan oleh Abraham Maslow. Teori ini beranggapan bahwa tindakan yang dilakukan insan pada hakikatnya yaitu untuk memenuhi kebutuhannya, baik kebutuhan fisik maupun kebutuhan psikis.

Sebagai pakar psikologi, Maslow mengemukakan adanya lima tingkatan kebutuhan pokok insan (Ngalim Purwanto, op.cit : 77). Kelima tingkatan kebutuhan pokok inilah yang lalu dijadikan pengertian kunci dalam mempelajari motivasi manusia. Adapun kelima tingkatan kebutuhan pokok yang dimaksud yaitu sebagai berikut:
  1. Kebutuhan fisiologis. Kebutuhan ini merupakan kebutuhan dasar, yang bersifat primer dan vital, yang menyangkut fungsi-fungsi biologis dasar dari organisme insan menyerupai kebutuhan akan pangan, sandang dan papan, kesehatan fisik, kebutuhan biologis dan sebagainya.
  2. Kebutuhan rasa kondusif dan pertolongan (safety and security) menyerupai terjamin keamanannya, terlindung dari ancaman dan ancaman penyakit, perang, kemiskinan, kelaparan, perlakuan tidak adil dan sebagainya.
  3. Kebutuhan sosial (social needs) yang mencakup antara lain kebutuhan akan dicintai, diperhitungkan sebagai pribadi, diakui sebagai anggota kelompok, rasa setia kawan, kerjasama.
  4. Kebutuhan akan penghargaan (esteem needs), termasuk kebutuhan dihargai alasannya yaitu prestasi, kemampuan, kedudukan atau status, pangkat dan sebagainya.
  5. Kebutuhan akan aktualisasi diri (self actualization) menyerupai antara lain kebutuhan mempertinggi potensi-potensi yang dimiliki, pengembangan diri secara maksimum, kreativitas dan lisan diri. (Ngalim Purwanto: hal. 77)
Di samping teori kebutuhan Maslow, Alderfer sebagaimana yang dikutip oleh A.A. Anwar Prabu Mangkunegara (op.cit: hal. 98), mengenalkan teori ERG (existence, relatedness, growth) sebagai teori motivasi. Dalam teori tersebut tindakan atau perbuatan insan dipengaruhi oleh tiga hal, yaitu:
  1. Existence: makan, minum, pakaian, keamanan kondisi kerja.
  2. Relatedness needs: kepuasaan berinteraksi dalam lingkungan kerja.
  3. Growth needs: berbagi dan meningkatkan pribadi.
Demikian sepintas mengenai teori wacana motivasi, semoga bermanfaat.