10 Abjad Dan Sifat Orang Sukses | Tips Diam-Diam Berhasil


Judul : 10 Abjad Dan Sifat Orang Sukses | Tips Diam-Diam Berhasil
link : 10 Abjad Dan Sifat Orang Sukses | Tips Diam-Diam Berhasil


10 Abjad Dan Sifat Orang Sukses | Tips Diam-Diam Berhasil

Mari kita simak goresan pena ini wacana karakteristik dan sifat umum orang sukses dan berhasil dalam memperjuangkan usaha mereka. Kesuksesan di sini dalam pengertian apa yang dilakukannya hingga pada semua yang diharapkannya. Kunci utama meraih kesuksesan ini yaitu kerja keras disertai kerja cerdas. Namun sifat-sifat ini harus kita semoga menempel pada diri kita dan menjadi huruf seseorang. Dengan huruf di bawah ini umumnya insan mendapatkan keberhasilan dan kesuksesan semua yang dicita-citakannya.

Karakter dan sifat sukses orang Jepang patut kita cermati bersama, pasalnya kesuksesan dalam teknologi terbukti paling maju di seluruh jaga raya ini. Dari kesuksesan mereka (orang Jepang) dalam dalam bidang teknologi dan indusri mari kita teladani huruf dan sifatnya untuk diterapkan pada kehidupan kita.

Jauh sebelum itu bila disimak bagaimana sejarah para sahabat Nabi dalam perjuangannya bersama Rasulullah dalam berdakwah mengajak pada kebaikan ke seluruh alam, telah terbukti dengan sifat dan karakternya bisa merubah kehidupan jahiliyah, sukses menawarkan rahmat ke seluruh alam.

Nah berikut ini yaitu 10 Tips diam-diam sukses dalam aneka macam bidang baik teknologi dan industri ataupun bidang apa saja yang ditekuni :

1. Kerja Keras
Sudah menjadi diam-diam umum bahwa bangsa Jepang yaitu pekerja keras. Rata-rata jam kerja pegawai di Jepang yaitu 2450 jam/tahun, sangat tinggi dibandingkan dengan Amerika (1957 jam/tahun), Inggris (1911 jam/tahun), Jerman (1870 jam/tahun), dan Perancis (1680 jam/tahun). Seorang pegawai di Jepang bisa menghasilkan sebuah kendaraan beroda empat dalam 9 hari, sedangkan pegawai di negara lain memerlukan 47 hari untuk menciptakan kendaraan beroda empat yang bernilai sama. Seorang pekerja Jepang boleh dikatakan bisa melaksanakan pekerjaan yang biasanya dikerjakan oleh 5-6 orang. Pulang cepat yaitu sesuatu yang boleh dikatakan "agak memalukan" di Jepang, dan menerangkan bahwa pegawai tersebut termasuk "yang tidak dibutuhkan" oleh perusahaan.

2. Malu
Malu yaitu budaya leluhur dan turun temurun bangsa Jepang. Harakiri (bunuh diri dengan menusukkan pisau ke perut) menjadi ritual semenjak masa samurai, yaitu ketika mereka kalah dan pertempuran. Masuk ke dunia modern, wacananya sedikit berubah ke fenomena "mengundurkan diri" bagi para pejabat (mentri, politikus, dsb) yang terlibat dilema korupsi atau merasa gagal menjalankan tugasnya. Efek negatifnya mungkin yaitu bawah umur SD, Sekolah Menengah Pertama yang kadang bunuh diri, sebab nilainya buruk atau tidak naik kelas. Karena aib jugalah, orang Jepang lebih bahagia menentukan jalan memutar daripada mengganggu pengemudi di belakangnya dengan memotong jalur di tengah jalan. Mereka aib terhadap lingkungannya apabila mereka melanggar peraturan ataupun norma yang sudah menjadi akad umum.

3. Hidup Hemat
Orang Jepang mempunyai semangat hidup irit dalam keseharian. Sikap anti konsumerisme hiperbola ini nampak dalam aneka macam bidang kehidupan. Di masa awal mulai kehidupan di Jepang, banyak orang Jepang ramai belanja di supermarket pada sekitar jam 19:30. Selidik punya selidik, ternyata sudah menjadi hal yang biasa bahwa supermarket di Jepang akan memotong harga hingga separuhnya pada waktu sekitar setengah jam sebelum tutup. Seperti diketahui bahwa Supermarket di Jepang rata-rata tutup pada pukul 20:00.

4. Loyalitas
Loyalitas menciptakan sistem karir di sebuah perusahaan berjalan dan tertata dengan rapi. Sedikit berbeda dengan sistem di Amerika dan Eropa, sangat jarang orang Jepang yang berpindah-pindah pekerjaan. Mereka biasanya bertahan di satu atau dua perusahaan hingga pensiun. Ini mungkin implikasi dari Industri di Jepang yang kebanyakan hanya mau mendapatkan fresh graduate, yang kemudian mereka latih dan didik sendiri sesuai dengan bidang garapan (core business) perusahaan.

5. Inovasi
Jepang bukan bangsa penemu, tapi orang Jepang mempunyai kelebihan dalam meracik temuan orang dan kemudian memasarkannya dalam bentuk yang diminati oleh masyarakat. Menarik membaca cerita Akio Morita yang menyebarkan Sony Walkman yang melegenda itu. Teknik perakitan kendaraan roda empat juga bukan diciptakan orang Jepang, patennya dimiliki orang Amerika. Tapi ternyata Jepang dengan inovasinya bisa menyebarkan industri perakitan kendaraan yang lebih cepat dan murah.

6. Pantang Menyerah
Sejarah membuktikan bahwa Jepang termasuk bangsa yang tahan banting dan pantang menyerah. Puluhan tahun di bawah kekaisaran Tokugawa yang menutup semua kanal ke luar negeri, Jepang sangat tertinggal dalam teknologi. Ketika restorasi Meiji (meiji ishin) datang, bangsa Jepang cepat mengikuti keadaan dan menjadi fast-learner. Kemiskinan sumber daya alam juga tidak menciptakan Jepang menyerah.

7. Budaya Baca
Jangan kaget kalau anda tiba ke Jepang dan masuk ke densha (kereta listrik), sebagian besar penumpangnya baik bawah umur maupun cukup umur sedang membaca buku atau koran. Tidak peduli duduk atau berdiri, banyak yang memanfaatkan waktu di densha untuk membaca. Banyak penerbit yang mulai menciptakan man-ga (komik bergambar) untuk materi-materi kurikulum sekolah baik SD, Sekolah Menengah Pertama maupun SMA. Pelajaran Sejarah, Biologi, Bahasa, dsb disajikan dengan menarik yang menciptakan minat baca masyarakat semakin tinggi.

8. Kerjasama Kelompok
Budaya di Jepang tidak terlalu mengakomodasi kerja-kerja yang terlalu bersifat individualistik. Termasuk klaim hasil pekerjaan, biasanya ditujukan untuk tim atau kelompok tersebut. Fenomena ini tidak hanya di dunia kerja, kondisi kampus dengan lab penelitiannya juga ibarat itu, mengerjakan kiprah mata kuliah biasanya juga dalam bentuk kelompok.

9. Mandiri
Sejak usia dini bawah umur dilatih untuk mandiri. Di Yochien setiap anak dilatih untuk membawa perlengkapan sendiri, dan bertanggung jawab terhadap barang miliknya sendiri. Lepas Sekolah Menengan Atas dan masuk kursi kuliah hampir sebagian besar tidak meminta biaya kepada orang tua.

10. Jaga Tradisi dan Menghormati Orang Tua
Perkembangan teknologi dan ekonomi, tidak menciptakan bangsa Jepang kehilangan tradisi dan budayanya. Budaya wanita yang sudah menikah untuk tidak bekerja masih ada dan hidup hingga ketika ini. Budaya minta maaf masih menjadi reflek orang Jepang. Kalau suatu hari anda naik sepeda di Jepang dan menabrak pejalan kaki , maka jangan kaget kalau yang kita tabrak malah yang minta maaf duluan.

Demikian 10 huruf dan sifat orang sukses | berguru dari huruf umum orang Jepang dalam bidang teknologi dan industri, semoga apa yang dicita-citakan sanggup terlaksana ibarat yang diperlukan dan kesuksesan pun sanggup kita capai.
Lihat juga 10 kriteria istri idaman pria.