Abdurrahan Bin Auf Sobat Nabi Pengusaha Sukses Jaman Rasululloh


Judul : Abdurrahan Bin Auf Sobat Nabi Pengusaha Sukses Jaman Rasululloh
link : Abdurrahan Bin Auf Sobat Nabi Pengusaha Sukses Jaman Rasululloh


Abdurrahan Bin Auf Sobat Nabi Pengusaha Sukses Jaman Rasululloh

Tokoh Abdurrahman Bin Auf ialah sosok sobat Nabi Muhammad SAW yang terlahir di masa masa Jahiliyah Tahun 43 Sebelum Hijrah dan Wafat sesudah 32 tahun sesudah Hijrah. Tercatat dalam sejarah tarikh Islam dia sebagai sobat Nabi yang gigih berjuang dan berjihad dengan kemampuan Harta dan tenaganya. Kesuksesannya dalam perniagaan dan suporter pemberi dana dalam banyak sekali pertempuran menjadi kenangan dan tentu panutan yang patut untuk ditiru.

Biografi kisah Abdurahman Bin Auf tercatat sebagai sobat Rasul masuk Islam yang ke 8 pertama di awal masa kenabian. Melalui sobat pengusaha Abu Bakar Ashidiq RA wasilah dia bersyahadat atas kenabian Muhammad SAW. Pasca Abu Bakar RA menyatakan masuk Islam berselang 2 hari dia ikut serta meyakini kerasulan Muhammad SAW. Tempat acara sesudah kedua tokoh pengusaha bisnis sobat Nabi ini beriman maka rumah Al-Arqom dijadikan majlis center ilmu.

Intimidasi dari kaum kafir Quraisy dirasakan oleh semua para sobat di awal masa kenabian termasuk terhadap Abdurahman bin Auf. Di tahun ke 5 sesudah Nabi diangkat menjadi Rasul Abdurrahman bin Auf hijrah ke Habsyah bersama 14 sobat lainnya demi menghindari dari perlakuan orang-orang kafir yang selalu menunjukkan bahaya dan penindasan.

Pada masa hijrah ke Madinah Abdurahman bin Auf bersama Rasulullah dan Abu Bakar ikur serta mengawal perjalanan. Pada pertengahan perjalanannya seluruh aset kekayaan dirampas oleh kaum kafir Qurais dan yang dibawa hanyalah yang melekap pada tubuhnya saja. Nabun Abdurrahman bin Auf tetap tegar dan optimis akan sukses di kawasan barunya di Madinah.

Sesampainya di Madinah sahabat Abdurrahman bin Auf mencari celah peluang merintis bisnis di kawasan yang ketika itu telah dikuasai oleh bangsa Yahudi dari Bani Nadir dan Bani Quraidoh. Permintaan yang disampaikan pertama kali untuk berdakwah dengan ekonomi di Madinah di ketika itu yaitu "Tunjukanlah padaku di mana pasar". Padahal Abdurrahman bin Auf pada waktu itu akan diberikan modal dan Istri yang bagus asal sanggup bekerja sama dalam bidang perniagaan dengan Saat bin Abi Rabi. Tawaran itu ditolaknya dan cukup meminta ditunjukan arah ke pasar kawasan terjadinya transaksi perdagangan.

Skill kemampuan bisnis Abdurrahman bin Auf memang tak diragukan. Sahabat Saad bin Rabi mengantar dia ke sentra pasar terbesar pada waktu itu berjulukan pasar bani Qainuqa. Bidang perdagangan di kawasan itu lebih banyak bergerak pengolahan dan penjualan banyak sekali perhiasan. Namun langkah yang dilakukan di kawasan itu Abdurrahman bin Auf malah membuka lapak perdagangan berjualan keju, Aqith (susu beku) dan minyak samin (mentega dari lemak hewan). Di ketika pasar itu banyak bertransaksi bidang perhiasan dia malah berjualan industri makanan dan ternyata tidak perlu waktu usang bisnisnya itu meningkat dengan cepat hingga bisa perluasan komersial ke Suriah dan bahkan ke negara mesir.

Berbagai keperluan berdakwah Rasul dan peperangan pada ketika itu banyak mendapat dana dukungan sobat Abdurrahman bin Auf. Jenis bisnis lain ialah jual beli kuda alat transportasi kendaraan ketika itu. Sistem yang diterapkannya tidak mengambil untung dari bisnis perdagangan kuda atau unta, namun mengambil lebih manfaatnya dari penjualan aksesoris yang terpasang menyerupai tali pelana, besi sandaran, jok dan lain sebagainya. Demikian diantara kejelian dalam seni administrasi bisnis perekonomian ketika itu.

Cara dan Strategi Bisnis Sahabat Abdurrahman bin Auf yang diterapkan dalam sejarah perkembangan Islam dan tentunya hasil pedoman dan didikan Nabi Muhammad SAW yang sanggup kita tiru diantaranya sebagai berikut :

Abdurrahman bin Auf Tokoh Sahabat Nabi Yang Jujur dan Sabar
Ketika sobat Abdurrahman bin ‘Auf melaksanakan perniagaan yang pertama kali ditanamkan ialah kejujuran, itulah yang menimbulkan kepercayaan pelanggan. Jika kita berjualan barang maka katakan yang sejujurnya tentag kualitas barang tersebut, sebab jikalau kita bilang barang bagus namun ternyata kualitas barang jelek, maka timbul kekecewaan pada konsumen.

Kemudian ketika berwirausaha juga harus sabar, jikalau dagangan gulung tikar maka penilaian apa yang menciptakan bangkrut. Jika perjuangan kurang pelanggan, maka penilaian mengapa pelanggan berkurang. Jangan berhenti ditengah jalan ketika barang tidak laku. Jika tidak bisa dipertahankan maka ganti barang dagangan dengan sesuatu yang diperlukan di masyarakat.

Sabar ketika rugi dan sabar pula ketika mendapat keuntungan. Ketika mendapat keuntungan, maka pikirkan apa langkah selanjutnya apa yang akan dilakukan dengan hasil tersebut. Abdurrahman bin ‘Auf ketika mendapat keuntungan, dia menabungnya dan sebagiannya diputar kembali untuk modal. Begitu seterusnya sehingga usang kelamaan manfaatnya membesar.

Abdurahman bin Auf menyusun Strategi marketing untuk Menarik Costumer
Observasi mengenai keadaan konsumen. Jika kita hidup di lingkungan petani beras, maka jangan menjual beras kepada mereka, sebab mereka pun niscaya punya beras, tetapi cari dagangan yang lain.

Menjual barang-barang yang diperlukan di masyarakat menjadi tolak ukur, apa yang yang kita perjual-belikan. Sehingga kita bisa menghitung-hitung untung ruginya. Jika kita mempunyai persaingan sebab ada pengusaha yang menjual barang yang sama, maka berusaha lah tampil beda dengan pedagang lain. Design kawasan perjuangan semenarik mungkin, higienis dan nyaman. Promosikan barang ke para konsumen dengan menciptakan iklan, brosur, spanduk, dll.

Abdurrahman bin Auf senantiasa mempertahankan kualitas Barang yang dijual
Satu hal yang terkadang dilupakan oleh para pedagang ialah tidak mempertahankan kualitas barang sebab ingin meraih laba yang lebih banyak. Ini sebuah kekeliruan yang harus dihindari. Terkadang banyak konsumen yang melihat kualitas barang walaupun harganya sedikit lebih mahal dari pedagang yang lain. Awalnya mungkin laba sangat tipis, namun jikalau kualitas baik maka pelanggan akan tetap tiba walaupun harganya dinaikan.

Abdurrahman bin Auf melaksanakan Menejemen Keuangan dengan baik
Faktor penting lain dalam perjuangan ialah menejemen keuangan yang baik, perhatikan modal yang dikeluarkan dan pemasukan keuangan. Membuat neraca debet dan kredit dari perjuangan yang sedang dikembangkan.

Pengusaha menyerupai Abdurrahman bin ‘Auf yang mempunyai harta melimpah tidak terlepas dari menejemen keuangan yang baik dan tersusun rapi. Beliau juga niscaya menciptakan akunting yang baik dan pembukuan dalam setiap perjuangan yang dilakukannya.

Beliau juga mempunyai pegawai yang membantu dan membuatkan usahanya. Keuntungan yang besar yang dia raih tidaklah dilakukan sendiri, tetapi ada struktur perusahan yang mengurusi keuangan

Abdurrahman bin Auf selalu Memperhatikan Kesejahteraan Karyawan
Pentingnya kesejahteraan karyawan ialah untuk mempertahankan karyawan supaya tidak pindah ke perusahaan lain, meningkatkan motivasi dan semangat kerja, dan meningkatkan perilaku loyalitas karyawan terhadap perusahaan. untuk mempertahankan karyawan ini hendaknya diberikan kesejahteraan/kompensasi lengkap/fringe benefits.

Kesejahteraan yang diberikan sangat berarti dan bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan fisik dan mental karyawan beserta keluarganya. Usaha yang dilakukan untuk mempertahankan dan memperbaiki kondisi fisik dan mental karyawan supaya semangat kerja meningkat ialah melalui agenda kesejahteraan karyawan yang disusun berdassaarkan peraturan legal, berasaskan keadilan dan kelayakan serta berpedoman kepada kemampuan perusahaan.

Jangan hingga karyawan terlantar sebab tidak diperhatikan, dan menunjukkan honor yang sempurna supaya mereka bisa sejahtera. Seperti sabda Rasulullah Shalallahu alahi wa sallam. Ibnu Majah telah meriwayatkan dari Ibnu Umar radhiallahu ‘anhuma dan Thabrani meriwayatkan dari Jabi radhiallahu ‘anhu serta Abu Ya’la juga meriwayatkan dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَعْطُوا الأَجِيْرَ أَجْرَهُ قَبْلَ أَنْ يَجِفَّ عَرَقُهُ“Berikanlah upah kepada pekerja sebelum keringatnya kering.”
Abdurrhaman bin Auf Berbisnis menggenggam Dunia dengan Tangan Bukan Dengan Hati

Abdurrahman bin ‘Auf meskipun kaya, namun dia tetap sederhana dan tidak silau dengan harta yang dia kumpulkan. Semua harta yang dia miliki tidak menciptakan dirinya tertipu dan tidak pula mengubah kepribadiannya. Banyak orang yang tidak bisa membedakan antara dia dengan para budaknya ketika berjalan bersama-sama.

Karena dia menggenggam dunia dengan tangannya bukan dengan hatinya. Sehingga ketika hartanya diinfaqan maka dia rela dan tidak merasa rugi sedikit pun.

Abdurrahman bin Auf Menguasai ekonomi demi beramal untuk Jihad
Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa kaum muslimin membutuhkan orang-orang Islam yang menginfakkan harta dan jiwanya untuk Jihad. Tidak hanya mereka yang berperang dengan dengan senjata, namun juga berperang dengan infak harta-harta mereka.

Demikian sekelumit nasihat yang sanggup dipetik dari dongeng contoh sobat Nabi berjulukan Abdurrahman bin Auf sang pengusaha sukses di Jaman Rasulullah. Semoga kaum muslimin arena sahabat semua bisa menjadi seorang intrepreuner yang baik, dan menginfakkan hartanya untuk berjihad fie sabilillah