Judul : Sulitnya Memfoto Anak Balita
link : Sulitnya Memfoto Anak Balita
Sulitnya Memfoto Anak Balita
Memfoto anak bayi (balita) itu gampang-gampang susah, tapi lebih banyak susahnya. Kalau ia lagi mood ya praktis diaturnya, disuruh bergaya gini-gitu nurut saja, tapi jikalau sedang tidak mood ya bakalan sulit walau dipaksa sekalipun. Apalagi jikalau waktunya mendesak alias mepet.
Beda dengan bawah umur para artis yang sudah terbiasa dengan kamera dan sejenisnya dikarenakan profesi orang renta mereka, jikalau anak aku sih ya semaunya sendiri gitu.
Beda dengan bawah umur para artis yang sudah terbiasa dengan kamera dan sejenisnya dikarenakan profesi orang renta mereka, jikalau anak aku sih ya semaunya sendiri gitu.
Pengalaman ini tidak hanya sekali dua kali aku alami. Dan yang paling terbaru ialah kemarin dikala sang ibu minta dibikinkan foto Aiko untuk digunakan sebagai model toko online hijabnya. Waktu itu keadaan berangin agak kencang dan Aiko sendiri kepengin maen dengan teman-temannya. Tentu sudah sanggup ditebak betapa sulitnya menjadi pengarah gaya sekaligus fotografer dadakan.
Ketika anaknya mau bergaya, eh tiba-tiba hijabnya tertiup angin sampai menutupi wajahnya. Untung saja hijabnya memakai model pasmina instan yang nggak pake ribet masangnya. Pas keadaan sudah damai dan hijabnya tertata rapi, ndilalah lha kok anaknya cemberut. Disuruh senyum malah memonyongkan bibir. Belum lagi faktor eksternal ibarat tetangga yang nyubitin pipi, nyium, menggoda, dan lain-lain sehingga anaknya jadi nangis.
Ya untung saja kamera jaman kini itu sudah digital. Pakai kamera smartphone pun jadi. Tinggal asal jeprat-jepret sepuasnya dan hapus yang tidak perlu. Coba bayangkan jikalau pakai kamera jadul yang harus memakai roll film, berapa film yang harus dihabiskan demi menerima beberapa foto cantik?
Ternyata memfoto anak bayi itu sulit... Setelah kurang lebih 30-an jepretan lha kok yang sanggup digunakan cuma 5 foto.. huh...
#sruputkopi