Judul : Mengenal Sosok Mukidi Dan Dongeng Lucu Kehidupannya
link : Mengenal Sosok Mukidi Dan Dongeng Lucu Kehidupannya
Mengenal Sosok Mukidi Dan Dongeng Lucu Kehidupannya
Mukidi ini sebetulnya lahir dari media umum dari penulis kisah lucu berjulukan Soetantyo Moeclis. Biografi Mukidi dikenalkan sebagai seorang sosok berkarakter lucu berasal dari kampung di Cilacap yang polos namun lugu. Kehidupan seorang Mukidi ditulis dengan banyak sekali macam kisah ngakak menyerupai halnya Si Kabayan di Sunda Jawa Barat. Hanya saja kehidupan Mukidi lebih dikesankan hidup di zaman modern yang metropolis.Kisah hidup Mukidi bersama istrinya berjulukan Markonah selalu menawarkan kisah segar kepada pembaca di media umum khususnya Facebook dan Twitter. Namun sayang Mukidi dan Istirnya hanyalah dongeng dan piktif belaka untuk menghibur disaat penat bekerja. Tanpa menyinggung pemilik nama "Mukidi" yang bekerjsama sosok ini akan lebih ditanggapi positif, namun bagi sebagian orang tentu ada yang menilai penghinaan huruf orang tertentu.
Mukidi selalu ceria dalam hidupnya. Pelaku tugas pada kisah mukidi selain Markonah sebagai istrinya ada pula 2 orang anak, Yang berumur dewasa berjulukan Mukirin dan yang kecil masih di dingklik sekolah dasar berjulukan Mukiran. Selain itu tugas lain yang sering muncul yakni Wakijan sebagai sahabanya.
Diantara obrolan kisah terlucu kehidupan Mukidi yang banyak tersebar di medsos sanggup dibaca pada percakapan berikut ini :
ISTRI MUKIDI MASIH PERAWAN ? Bagaimana sanggup ...
Ternyata Markonah, istri Mukidi, masih perawan. Dia pergi ke dokter kandungan untuk periksa. Waktu dokter mau periksa bab dalam, terjadi percakapan:
Markonah: “Hati-hati periksanya ya, dok, saya masih perawan lho…”
Dokter: “Lho… katanya ibu sudah kawin-cerai 3x, mana sanggup masih perawan…?? ”
Markonah: “Gini lho Dok, eks suami saya yang pertama ternyata impoten…...!!”
Dokter: “Oh begitu… tapi suami ibu yang kedua tidak impoten kan....?”
Markonah: “Betul Dok, cuma ia gay, jadi saya tidak pernah diapa-apain sama dia…”
Dokter: “Lalu suami ibu yang ketiga si Mukidi tidak impoten dan bukan gay kan....?”
Markonah: “Betul Dok, tapi ternyata ia itu orang partai…”
Dokter: “Lalu apa hubungannya dengan keperawanan ibu…??”
Markonah: “Dia? cuma janji-janji saja Dok, tidak pernah ada realisasinya..... Makara cuma dicontreng aja, gak dicoblos......!!!
ISTRI MUKIDI MELAHIRKAN DIA SANGAT SAYANG SAMA ISTRINYA
Suatu hari istri Mukidi akan melahirkan anak pertama mereka. Mukidi pun buru-buru ke rumah sakit dan disuruh masuk untuk menyaksikan proses persalinan Setelah persalinan selesai Mukidi pun mengecup kening istrinya sambil berkata:
Mukidi: Alhamdulillah... anak kita perempuan, makasih yaa, sayaang...
Istri: Iyaa, kang
Mukidi: Sakit yaa, sayang...?
Istri: Iyaa kang...sakiit banget!
Mukidi: Yaaank... saya sayaaang banget sama kamu... saya ga tega
Istri: Iyaa kang...!
Mukidi: Nanti jikalau untuk anak kedua titip sama yang lain aja yaaa... jangan dari kau lagi, saya ga tega, yaang.
Istri: ...??????????...
KISAH MUKIDI MELANCONG KE ARAB
Mukidi lagi melancong ke Arab,seperti orang Indonesia yang lainnya. Dia juga ikut tour naik unta. Tapi unta di Arab tidak menyerupai unta di Indonesia, ketika Mukidi bilang, “duduk” dan unta eksklusif duduk.
Namun lain kejadiannya. Unta di Arab, walaupun Mukidi sudah bilang: “Duduk, sit.. sit, jongkok, diuk.” Sang unta tetap berdiri, dan kesudahannya Mukidi tidak sanggup naik.
Pawang Unta (PU): “Bilang Assalamualaikum, gres unta duduk.”
Mukidi: “Asalamualaikum” eksklusif onta duduk, Mukidi naik, unta eksklusif bangun lagi.
Mukidi: “Jalan.. jalan..” unta tetap diam. Dipukul pukul punggungnya, unta tetap tidak mau jalan.
PU :”Bilang Bismillah “
Mukidi : “Bismillah” Onta jalan, Mukidi bahagia jalan naik unta dengan Pawang Unta berjalan di sampingnya.
Tak usang kemudian Mukidi bertanya, “Pawang. Bagaimana cara nyuruh untanya lari ya?”
PU: “Bilang aja Alhamdulilah”
Mukidi : “Alhamdulilah.” Dan unta pun berlari.
Mukidi bahagia sekali. Saking senangnya Mukidi bilang lagi “Alhamdulilah.” Dan si unta berlari tambah kencang, dan si Pawang Unta makin ketinggalan.
Ketika Mukidi sudah jauh si Pawang Unta gres ingat, belum memberi tahu caranya onta berhenti. Dari jauh PU berteriak: “Kalo mau berhenti bilang Innalillahi..”
Karena sudah jauh Mukidi tidak mendengar. Dan si unta terus berlari dengan kencang. Sampai akhirnya di kejauhan Mukidi melihat di depan ada jurang yang sangat dalam. Mukidi ketakutan, dan mencoba menghentikan onta: “Stop, stop, stoooop, stooop, oop, oop..!!”
Unta tetap berlari, jurang sudah terpampang di depan mata. “Mati gue!” kata Mukidi. Tahu ia akan jatuh kejurang dan mati. Dalam kepanikannya ia berteriak: “Innalillahi..!!” sambil memejamkan mata pasrah. Unta mendadak berhenti. Dan ketika Mukidi membuka mata. Dia melihat persis di tepi jurang.
Saking senangnya tidak jadi mati, Mukidi berteriak: “Alhamdullilah!”.
Demikian sosok seorang Mukidi yang lucu dalam kisah kehidupannya. Pelajaran penting bagi kita terkadang dalam hidup ini kita memerankan kisah sama hanya saja jarang menertawakan diri sendiri. Nikmati dan jalani hidup dengan cerdas, bukan dengan kepintaran.