Judul : Memelihara Dan Membersihkan Hati Dari Noda
link : Memelihara Dan Membersihkan Hati Dari Noda
Memelihara Dan Membersihkan Hati Dari Noda
Karya goresan pena menarik ini berbicara mengenai bagaiamana cara memelihara dan membersihkan Hati dari Noda supaya selalu terjaga dari kesalahan dan dosa yang akan diminta pertanggung jawabannya kelak di akhirat. Sumber primer wacana tips bersihkan Hati ini diambil dari kitab masyhur karya ulama terkenal.Menurut andal ilmu filsafat ulama terdahulu Ibn Qayyim Al-Jauziyah dalam kitabnya berjudul Ighatsatul Lahfan min Mashaidisy Syaithan dikatakan bahwa "Hati hidup dan sehat hanya apabila ia mengetahui, menghendaki, dan mengutamakan kebenaran.". Hati yang sehat ialah yang terbebas dari syahwat yang bertentangan dengan perintah dan larangan Allah, serta dari syubhat yang bertentangan dengan pemberitaan-Nya.
Kemudian, ia terbebas dari perbudakan kepada selain Allah dan pengambilan aturan kepada selain Rasul-Nya dalam takut, harap, tawakal, inabah (kembali ke jalan Allah), dan tunduk kepada Allah. Ia juga senantiasa mengutamakan ridha-Nya dan menjauhi kemurkaan-Nya.
Hati yang hidup lagi sehat dijelaskan oleh Allah di dalam Alquran. "Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iktikad mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakal." (QS. Al Anfal [8]: 2).
Kondisi hati yang menyerupai itu alasannya ialah sudah adanya quwwatul 'ilmi (potensi ilmu) untuk memahami, mengenal, dan membedakan kebenaran dan kebatilan serta memakai quwwatul iradah wal mahabbah (potensi kehendak dan cinta) untuk mencari, mencintai, dan mengutamakan kebenaran daripada kebatilan.
Hati yang demikian tidak akan mengafirmasi sebuah ajaran bila tidak bersumber dari sumber segala kebenaran (Alquran). Hal ini ialah syarat mutlak untuk hati supaya sanggup membedakan antara yang benar dan salah, sehingga sanggup menghilangkan penyakit-penyakit syubhat yang merusak ilmu, pemikiran, dan pengetahuan. Sebab, hanya dengan demikian, hati sanggup melihat segala sesuatu sebagaimana mestinya.
Sayangnya, dalam masalah hati manusia pada umumnya kurang peka. Sangat berbeda bila fisik yang terkena masalah. Sedikit mengalami gangguan, pribadi konsultasi ke dokter dan berupaya membeli serta mengonsumsi apa pun, yang diyakini sanggup membantu proses penyembuhan. Sedangkan, terhadap hati, kadang sama sekali tidak dipedulikan.
Padahal, setiap noda, dosa, dan maksiat yang terdapat di dalam hati. Itu tak ubahnya unsur-unsur jelek yang terdapat di dalam tubuh, hama yang terdapat dalam tanaman dan buih pada emas, perak, tembaga, dan besi, yang menyebabkan hati terus menurun kesehatannya hingga alhasil mati.
Orang yang mempunyai hati penuh noda apalagi hingga sakit dan mati, maka ia tidak akan lagi mempunyai sifat kesatria, selalu berpikir negatif, dan enggan meninggalkan dosa. Dia pun tidak lagi tertarik mengamalkan kebenaran. Lantas bagaimana menyebabkan hati kita tetap hidup, sehat, bersih, dan senantiasa berkembang dalam amal kebajikan? Ibn Qayyim Al-Jauziyah menawarkan beberapa indikator yang tentu mesti kita amalkan. Pertama, tidak akan pernah bosan membaca Alquran. Kedua, senantiasa bertobat.
Hati yang sehat sangat menyukai hal yang sanggup memberi manfaat dan kesembuhan, daripada terhadap hal yang membahayakan dan menyakitkan. Kemudian, menjauhi dunia dan menempatkan diri di akhirat, sehingga seolah-olah merupakan salah satu putra penghuni akhirat. Dia tiba ke dunia sebagai perantau yang mengambil sekadar kebutuhannya, kemudian kembali ke negeri asalnya.