Judul : Alasan Mengapa Islam Melarang Mengkomsumsi Darah
link : Alasan Mengapa Islam Melarang Mengkomsumsi Darah
Alasan Mengapa Islam Melarang Mengkomsumsi Darah
"Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan atasmu bangkai, darah dan daging babi dan (daging) binatang yang disembelih dengan (menyebut nama) selain Allah. Tettapi barang siapa terpaksa (memakannya) bukan sebab menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang." (Q.S. Al-Baqarah: 173)
Hikmah dibalik larangan Allah mengkonsumsi darah sudah muncul selama 20 kurun silam. Dengan alirannya, darah membawa vitamin, hormon, oksigen, dan zat-zat ibarat protein, gula dan lemak. Semua diserap selama proses pencernaan ke sel. Aliran darah diharapkan untuk mempertahankan kehidupan. Disisi lain darah juga membawa aneka macam racun dan produk limbah yang perlu dikeluarkan dari tubuh.
Mengkonsumsi darah akan meningkatkan kadar urea, zat berbahaya yang akan diangkut ke ginjal untuk dikeluarkan dari tubuh. Selain itu, sanggup merusak fungsi otak dan bahkan menjadikan koma. Karena sifatnya selalu ada senyawa berbahaya dalam darah, bahkan bila diambil dari binatang yang sehat sekalipun.
Terlebih lagi darah bukan lingkungan yang steril, dengan kata lain sagat ideal bagi bakteri untuk tumbuh sebab mikroba mempunyai peluang besar untuk memberi makan darah, itu merupakan lingkungan yang ideal bagi mereka.Ketika dalam kesetimbangan dengan fungsi cairan lain dalam badan dan sistem kekebalan tubuh, darah tidak mendukung mikroorganisme sebab merupakan penyakit.
Pada individu yang sehat, mikroorganisme ini hidup dengan memanfaatkan satu sama lain di dalam tubuh. Ketika ada kepingan yang terganggu, maupun keseimbangan internal rusak, mereka sanggup bermetamorfosis mikroorganisme yang mengakibatkan penyakit.
Selain itu darah tidak cocok dijadikan sebagai produk makanan. Tingkat protein yang dicerna ibarat albumin, globulin, dan fibrinogin sangatlah rendah, hanya 8 gram dalam 100 ml darah. Hal yang sama berlaku untuk lemak. Darah mengandung tingkat hemoglobin tinggi, protein komplek yang sangat sulit dicerna dan tidak sanggup diterima ke perut. Ketika bekuan darah, fibrinogen protein, menimbulkan piring yang mengandung eritrosit (sel darah merah) dengan bermetamorfosis fibrin. Fibrin yaitu salah satu protein yang paling sulit untuk dicerna, sehingga menciptakan darah lebih sulit untuk dicerna. Kesimpulan para jago kesehatan setuju bahwa darah tidak layak untuk dikonsumsi insan dalam bentuk apapun.
Banyak orang belum mengetahui pesan tersirat dibalik larangan mengkonsumsi darah. Mereka yang beriman dan percaya kepada Allah, mematuhi segala perintahNya dan menjauhi segala laranganNya akan menikmati kehidupan dibawah derma Allah dan rahmat yang tak terbatas serta menjadi orang-orang yang beruntung di dunia dan akherat.
Sumber : Majalah Nurul Hayat 146 Maret 2016
Pada individu yang sehat, mikroorganisme ini hidup dengan memanfaatkan satu sama lain di dalam tubuh. Ketika ada kepingan yang terganggu, maupun keseimbangan internal rusak, mereka sanggup bermetamorfosis mikroorganisme yang mengakibatkan penyakit.
Selain itu darah tidak cocok dijadikan sebagai produk makanan. Tingkat protein yang dicerna ibarat albumin, globulin, dan fibrinogin sangatlah rendah, hanya 8 gram dalam 100 ml darah. Hal yang sama berlaku untuk lemak. Darah mengandung tingkat hemoglobin tinggi, protein komplek yang sangat sulit dicerna dan tidak sanggup diterima ke perut. Ketika bekuan darah, fibrinogen protein, menimbulkan piring yang mengandung eritrosit (sel darah merah) dengan bermetamorfosis fibrin. Fibrin yaitu salah satu protein yang paling sulit untuk dicerna, sehingga menciptakan darah lebih sulit untuk dicerna. Kesimpulan para jago kesehatan setuju bahwa darah tidak layak untuk dikonsumsi insan dalam bentuk apapun.
Banyak orang belum mengetahui pesan tersirat dibalik larangan mengkonsumsi darah. Mereka yang beriman dan percaya kepada Allah, mematuhi segala perintahNya dan menjauhi segala laranganNya akan menikmati kehidupan dibawah derma Allah dan rahmat yang tak terbatas serta menjadi orang-orang yang beruntung di dunia dan akherat.
Sumber : Majalah Nurul Hayat 146 Maret 2016