Judul : Nilai Persahabatan Antara Pemeluk Agama Yang Berbeda
link : Nilai Persahabatan Antara Pemeluk Agama Yang Berbeda
Nilai Persahabatan Antara Pemeluk Agama Yang Berbeda
Pergaulan sehari-hari terkadang dihadapkan dengan aneka macam persoalan. Itu terjadi alasannya ialah ketika bersosial di masyarakat sering kali bertemu dengan orang-orang yang berbeda, berlatar belakang suku, sopan santun istiadat serta agama.Sebagai makhluk sosial yang tidak sanggup hidup sendirian, insan memerlukan sobat dekat atau sahabat yang selalu dekat dengan dirinya setiap hari. Persoalan muncul ketika seseorang bersahabat dengan pemeluk agama yang berbeda. Lalu bagaimana menyikapinya? Bahasan kali ini menjawab dilema persahabatan dengan pemeluk beda agama.
Sebelum kita membahas lebih lanjut mari kita bahas makna persahabatan dalam kekerabatan kemasyarakatan. Persahabatan atau pertemanan itu merupakan istilah sikap yang serasi dalam bekerjasama, saling bantu antara dua orang atau lebih.
Dengan persahabatan tersebut terjadilah perasaan bahagia, tentram, dan nyaman dalam melaksanakan segala aktifitas sehari-hari. Hal itu sanggup terjadi bila persahabatan tersebut dilandasi kesetiaan, cinta kasih, dan perasaan bersaudara satu dengan yang lainnya. Sehingga kalau salah seorang anggota yang bersahabatan tersebut mengalami suatu perkara maka sahabat yang lainnya akan pundak membahu menolongnya.
Dalam kekerabatan persahabatan itu harus muncul nilai-nilai persahabatan, diantaranya:
- Saling memperlihatkan yang terbaik satu sama yang lain.
- Memiliki sikap simpati dan tenggang rasa terhadap sesama. Yaitu perasaan sedih, marah, gembira, jatuh cinta, dll.
- Saling jujur dan percaya.
- Saling pengertian dan saling memahami keadaan satu sama lain.
Persahabatan Antar Pemeluk Agama yang Berbeda
Salah satu hasil dari interaksi sosial yang terjadi ialah terjadinya kekerabatan persahabatan. Ikatan persahabatan menjadi semakin erat sampai menjadi faktor penting yang memepengaruhi perkembangan sosial. Persahabatan sanggup menghasilkan sesuatu yang positif maupun negative, tergantung bagaimana identifikasi sosial yang terjadi. Persahabatan yang baik tentu akan membawa efek yang baik, dan sebaliknya persahabatan yang jelek maka akan besar lengan berkuasa jelek pula. Itu berlaku juga buat masa depan kehidupan seseorang.
Dalam persahabatan, sering pula muncul konflik alasannya ialah aneka macam hal. Mulai dari perkara pertemanan, percintaan, keluarga, dsb. Ketika konflik itu sanggup teratasi dengan baik, remaja merasa puas dan menganggapnya sebagai proses pendewasaan diri. Persahabatan memang indah sekaligus kompleks. Lalu bagaimana kalau orang-orang dalam bundar persahabatan itu mempunyai keyakinan agama yang berbeda-beda?
Dalam lingkup sekolah, apabila bukan merupakan tubuh perjuangan atau yayasan dari agama tertentu, akan ada bermacam-macam keyakinan disana. Islam, Kristen, Katholik, Hindu, Budha, bahkan mungkin Konghuchu.dalam keadaan yang demikian, sangat dimungkinkan terjalin persahabatan yang terdiri dari agama yang berbeda. Tidak menutup kemungkinan pula, mereka yang sudah erat semenjak Sekolah Menengah Pertama dengan orang yang beda agama akan berlanjut sampai jenjang Sekolah Menengan Atas meski sudah tidak satu sekolah lagi.
Bagi mereka yang menjalani, bahwasanya tidak banyak hal yang berbeda dan mencolok dari teladan persahabatan beda agama. Mereka sanggup curhat, hang-out, dan melaksanakan banyak acara lain bersama. Dalam setiap agama pun diajarkan untuk membina sikap toleransi antar umat beragama. Perbedaan yang ada justru akan semakin menambah warna dalam persahabatan tersebut.
Persahabatan Beda Agama Sebagai Proses Belajar Sosial
Salah satu tujuan perkembangan social remaja ialah memperluas kontak sosial. Mereka tidak lagi menentukan sobat berdasar kemudahan menjangkaunya. Mereka menginginkan sobat yang memilki nilai sama, yang sanggup memahami, menciptakan rasa aman, sanggup mempercayakan perkara bersama dan membahas hal–hal yang tidak sanggup dibicarakan dengan orang tua.
Teman-teman yang mereka pilih itu tidak selamanya berada pada agama yang sama. Tapi kenyataannya, hal tersebut bukanlah suatu penghalang bagi mereka untuk menjalin persahabatan yang berarti. Dalam beberapa hal, anak Sekolah Menengan Atas sanggup lebih remaja dari pada orang yang lebih renta / dewasa. Misalnya ketika di luar sana terjadi bentrok antar umat beragama, mereka tetap menjalin kekerabatan baik, bahkan mendiskusikan insiden itu bersama teman-temannya yang berbeda agama.
Ada aneka macam hal positif yang sanggup didapatkan dari persahabatan yang terdiri dari agama-agama yang berbeda, antara lain :
a. Saling menghargai.
Ajaran – fatwa agama yang berbeda, dianggap sebagai suatu hal yang tidak masalah. Selama keyakinan masing-masing individu tidak diusik, persahabatan itu akan berjalan dengan menyenangkan.
b. Saling toleransi.
Hal ini terjadi terutama ketika datang waktunya beribadah. Saat sedang jalan-jalan misalnya, seorang sahabat yang beragama Katholik mempersilahkan temannya yang Islam untuk sholat, gres melanjutkan acara mereka. Begitu juga ketika sobat yang Katolik dan Katholik melaksakan kebaktian di gereja, atau dikala yang Hindu sedang merayakan nyepi, yang Budha sedang berdoa di vihara, dll. Remaja Sekolah Menengan Atas kebanyakan paham bahwa urusan agama memang area vital yang tidak boleh diusik.
c. Belajar dan mendapat pengetahuan ihwal agama lain.
Pastinya dalam sebuah persahabatan terdapat obrolan-obrolan dan diskusi yang salah satu temanya ialah agama. Anak Sekolah Menengan Atas yang masih penuh rasa ingin tahu, bahakan tentanhg agama lain yang dianut temannya. Mereka akan mendiskusikan hal-hal ringan menyerupai hari raya, cara ibadah, bahkan hal yang sensitive menyerupai perbedaan konsep ketuhanan.
Dalam kedaan yang demikian, tentunya kiprah orang remaja sangat penting. Bagi seorang remaja yang sedang bersosialisasi, harus tetap ada yang membimbing biar tidak salah arah. Perbedaan – perbedaan yang ditemukan, hendaknya menjadi jalan untuk mendewasakan diri dan memperkuat keyakinan mereka, bukan malah melemahkan iman.
Hal-hal tersebut sanggup diungkapkan dalam aneka macam cara, contohnya dalam hal berikut ini :
· Mengingatkan sobat untuk melaksanakan ibadahnya.
Seperti yang telah dijelaskan dalam hal toleransi, sahabat beda agama yang baik, tidka akan mengusik waktu ibadah sahabatnya. Bahkan tidak jarang mereka mengingatkan sahabatnya untuk beribadah. Misalnya dengan berkata sudah sholat belum? atau dengan pertanyaan ringan menyerupai kok belum berangkat ke Gereja?
· Menghormati ibadah yang sedang dilakukan
Saat sobat yang muslim sedang berpuasa, sobat non-muslim bertanya terlebih dahulu apakah beliau boleh makan di depannya atau tidak. Sebagian lain malah ada yang ikut ‘puasa’ kalau sedang bersama temannya yang Islam.
· Melakukan acara social bersama
Misal dikala bulan Ramadhan, sabahat-sabahat yang non-muslim ikut dalam program menyelenggarakan acara bakti social ke panti asuhan bersama-sama.
Pendidikan Agama di Sekolah
Setiap orang berhak mendapat pendidikan agama di sekolahnya masing-masing. Ada aneka macam hal yang dilakukan sekolah untuk memfasilitasi siswanya dalam mencar ilmu agama.
a. Ruang kelas khusus / kelas agama dipisah
Saat memasuki jam pelajarn agama, siswa dipisahkan berdasarkan agamanya msing-masing. Terkadang dalam suatu sekolah, terdapat ruang khusus untuk pelajaran agama.
b. Pelajaran yang mengedepankan toleransi umat beragama.
Remaja Sekolah Menengan Atas yang erat atau ingin erat dengan yangberbeda agama harus mendapat bekal yang cukup, contohnya ihwal batasan-batasan yang harus mereka perhatikan ketika menjalin kekerabatan social dengan adanya perbedaan agama.
c. Ekstrakurikuler keagamaan
Misalnya dengan adanya kelompok-kelompok mencar ilmu agama, misal rohis dalam Islam. Bentuk yang demikian dibutuhkan sanggup membimbing mereka biar tidak salah dalam pergaulan. Remaja memahami fatwa yang ada dalam agamanya, sehingga dalam persahabatan antar-agama yang dijalaninya, mereka masih tetap mempertahankan keyakinan masing-masing.
Dalam sekolah khusus agama tertentu pun, juga diajarkan bagaimana pentingnya menjaga kerukunan antarumat beragama.
Masalah yang Mucul dalam Persahabatan Beda Agama
Persahabatan yang monoagama saja pati menemui banyak kendala. Beberapa hal seringkali menjadi penghancur persahabatan antara lain :
a. Masalah bisnis dan materialistik.
Persahabatan hancur alasannya ialah ternyata hanya ingin memanfaatkan secara eoknomi saja. Ujung-ujungnya ialah uang. Hal ini akan menjadi semakin perkara contohnya ketika sobat yang kaya itu bangkrut.
b. Ketidakterbukaan.
Sahabat akan merasa tersinggung kalau orang yang dianggapnya sahabat sejati menyembunyikan sesuatu yang dianggapnya penting untuk diungkapkan.
c. Kehilangan kepercayaan dan kesetiaan.
Banyak hal yangbisa menghilangkan kepercayaan kita terhadap teman. Dalam tingkat SMA, perkara yang sering mengomporiya ialah sahabat yang merebut kekasih dari temannya sendiri. Seseorang menjadi kecewa dan enggan untuk melanjutkan persahabatan dengan orang yang mengkhianatinya.
d. Perubahan perasaan antar lawan jenis.
Perasaan yang tumbuh sanggup merusak kekerabatan sebuah persahabatan. Misalnya kalau ternyata ada cinta segi tiga, dll.
Tentunya dalam persahabatan yang berbeda agama juga ada beberapa hal yang menjadi kendala, antara lain:
a. Ajaran yang melarang adanya persahabatan antar agama.
Ada beberapa pendapat yang secara ekstrim melarang adanya kekerabatan social dengan orang yang berbeda keyakinan. Dikhawatirkan hal tesbut akan mengganggu keimanan seseorang
b. Dilarang keluarga
Orang renta juga cemas kalau persahabatan itu akan menarik anaknya dari agama yang sedang dianut. Mereka semakin hawatir kalau kekerabatan persahabatan yang ada berlanjut ke kekerabatan yang lebih lanjut.
c. Diajak pindah agama.
Yang paling ditakutkan dari persahabatan antar agama ialah munculnya perubahan keyakinan. Sahabat dekat memperlihatkan banyak pengaruh, baik secara eksklusif maupun tidak. Remaja Sekolah Menengan Atas yang bahwasanya masih labil sanggup terpengaruh oleh temannya itu.
d. Jatuh cinta
Meski masih SMA, kekerabatan percintaan yang terjadi, sanggup terus sampai pernikahan. Dikhawatirkan, akan menyebabkan banyak konflik bahkan sampai pindah agama. Meski dalam beberapa agama tidak dihentikan menjalin kekerabatan cinta maupun janji nikah dengan orang yang beda agama, namun ada agama secara tegas melarang hal tersebut
Persahabatan yang dijalin semasa Sekolah Menengan Atas seringkali terkenang sampai masa renta bahkan lansia. Hal tersebut dikarenakan pada masa itulah, mereka semakin sibuk mencari dan berbagi identitas dirinya sendiri. Melalui persahabatan, kita mencar ilmu banyak hal, termasuk toleransi antar umat beragama.
Persahabatan yang dihias dengan perbedaan agama akan menjadi indah ketika para remaja, khususnya SMA, menemukan nilai-nilai social dan moral yang sanggup membantu mereka untuk mencapai kiprah perkembangannya.
Demikian artikel ihwal persahabatan antara pemeluk agama yang berbeda. Sahabat yang berlainan agama mari jadikan sahabat selayaknya sobat yang hanya terbatas pada interaksi sosial saja. Adapun persahabatan dalam hal keyakinan, maka lebih pantas dijadikan yang sobat atau sahabat yang seagama saja.
Bangunlah kekerabatan sosial kita dengan cara menjaga kekerabatan persahabatan antara satu sama yang lainnya. Mudah-mudahan bermanfaat.