Ketika Sinichi Berguru Matematika


Judul : Ketika Sinichi Berguru Matematika
link : Ketika Sinichi Berguru Matematika


Ketika Sinichi Berguru Matematika

Assalamu'alaikum

Jika berbicara urusan anak niscaya pribadi saya serahkan kepada ibunya Sinichi. Bukannya saya tidak mau bertanggung jawab atas perkembangan anak tapi permasalahannya karakter Sinichi dan saya hampir sama.. yaitu sama-sama keras kepala, hasilnya kita lebih seringnya gegeran ketimbang akur. Ya hasilnya jikalau problem anak, saya hanya mengurusi yang garis besarnya saja dan ibunya yang mengurusi detail dan pelaksanaannya. Seperti acara belajar, Ibunya saja yang selalu mendampingi. Kalau belajarnya sama saya niscaya isinya berantem alasannya yaitu saya sendiri orangnya tidak srantanan (tidak sabaran). Kan kalau menghadapi anak kecil itu harus super duper sabar.

Suatu ketika iseng-iseng saya melihat buku latihan berhitung Sinichi yang biasanya dipakai ketika berguru dirumah.. busyet.. kini pelajaran berhitung Taman Kanak-kanak sudah ibarat ini.. soal-soalnya sudah memakai soal kisah dan hitungan bersusun.

Saya kemudian tanya ke ibunya, apa semua teman-teman Sinichi juga bisa?
ia jawab 'ya ! hampir semuanya bisa, yah'.
Ah.. saya cuma garuk-garuk kepala keheranan campur takjub mendengar jawabannya....

 Jika berbicara urusan anak niscaya pribadi saya serahkan kepada ibunya Sinichi KETIKA SINICHI BELAJAR MATEMATIKA
Soal kisah matematika

 Jika berbicara urusan anak niscaya pribadi saya serahkan kepada ibunya Sinichi KETIKA SINICHI BELAJAR MATEMATIKA
Entah jenis soal apa ini namanya

 Jika berbicara urusan anak niscaya pribadi saya serahkan kepada ibunya Sinichi KETIKA SINICHI BELAJAR MATEMATIKA
Hitungan bersusun

Dulu ketika saya masih TK, pelajaran yang saya dapatkan yaitu sebagian besar merupakan acara fisik ibarat bermain, bernyanyi, dll. Sedangkan pelajaran berhitung masih memakai gambar-gambar ibarat balon, buah, sepeda, dll. Pelajaran membaca juga masih tahap pengenalan karakter (ya walupun sebetulnya ketika masih Taman Kanak-kanak pun saya sudah bisa lancar membaca Donal Bebek dan Bobo). Tapi belum dewasa jaman sekarang? tampaknya syarat utama sebelum masuk Taman Kanak-kanak harus sudah lancar membaca dan menulis.. kalau tidak niscaya akan ketinggalan pelajaran. Selain itu Sinichi dan teman-teman sekolahnya juga sudah hapal bacaan sholat, beberapa surat pendek, shalawat, dan doa-doa.

Sekedar gosip saja, sekolah daerah Sinichi berguru bukanlah sekolah elit dengan biaya yang mahal.. sekolah tersebut hanyalah sekolah Taman Kanak-kanak biasa. Dan anak saya juga bukanlah seorang anak yang mempunyai kemampuan lebih. Sinichi ibarat rata-rata anak sebayanya.

Sebenarnya saya kasihan juga melihat Sinichi harus berguru keras ibarat itu di usianya yang masih kecil, tapi harus bagaimana lagi. Saya menyadari bahwa ini yaitu suatu keharusan biar bisa mengikuti keadaan dan bersaing di jaman ibarat kini ini. Tinggal kita saja para orang renta yang harus bisa memotivasi dan membantu anak dalam menjalani proses tersebut. Dengan begitu anak bisa enjoy dalam proses berguru mereka. Bagi saya pribadi jikalau anak itu mau dan bisa kenapa justru kita larang..

Opini diatas yaitu pendapat saya pribadi. Meskipun tiap orang renta mempunyai pendapat dan metode sendiri-sendiri yang berbeda dengan saya, tapi saya yakin itu semua tetap demi masa depan dan kebahagiaan putra-putri kita tercinta. Karena memang keadaan dan kondisi tiap-tiap orang berbeda. Makara kita tidak perlu saling menyalahkan.. setuju?

Jika ada dari para pembaca yang berkenan sharing, membuatkan ilmu, atau pengalaman, silahkan menambahkan di kolom komentar.

Wassalamu'alaikum