Keutamaan Seorang Ibu Di Dalam Islam


Judul : Keutamaan Seorang Ibu Di Dalam Islam
link : Keutamaan Seorang Ibu Di Dalam Islam


Keutamaan Seorang Ibu Di Dalam Islam


Di dalam Islam, orang bau tanah mempunyai kedudukan yang mulia terutama kaum Ibu. Rasulullah bahkan telah menegaskan bahwa kedudukan seorang Ibu lebih tinggi dibandingkan kedudukan seorang ayah. Dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra disebutkan :
Seorang lelaki tiba kepada Nabi SAW dan berkata, "Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling berhak saya patuhi?", Kata Nabi, "Ibumu", lelaki itu bertanya lagi, "kemudian siapa lagi?", Nabi menjawab, "Ibumu", Lelaki itu bertanya lagi, "Lalu siapa lagi?", Nabi tetap menjawab, "Ibumu", Lelaki itu bertanya kembali, "Kemudian siapa lagi?", Nabi menjawab, "Ayahmu"....

Imam Al Qurthubi dalam tafsirnya menjelaskan bahwa hadist tersebut menawarkan klarifikasi kepada kita bahwa kecintaan dan kasih sayang seseorang terhadap Ibunya harus tiga kali lipat besarnya dibandingkan kecintaan dan kasih sayang seseorang kepada Ayahnya. Realitas menguatkan pengertian ini :

Pertama : Seorang Ibu dihadapkan pada kesulitan dalam menjalani masa kehamilan. 
Kedua : Kaum Ibu mengalami kesulitan besar ketika menjalani proses melahirkan.
Ketiga : Kaum Ibu menjalani kesulitan dikala menyusui dan merawat anak.

kedudukan seorang Ibu lebih tinggi dibandingkan kedudukan seorang ayah KEUTAMAAN SEORANG IBU DI DALAM ISLAM

Terdapat sebuah dongeng yang dinukil dari Kitab Adabul Mufrad yang sanggup menjadi sebuah ilustrasi betapa kecilnya jasa seorang anak di hadapan Ibundanya. Berikut kisahnya :
'Sesungguhnya diriku yaitu tunggangan Ibu yang sangat patuh. Apabila tunggangan yang lain lari, maka saya tidak akan lari'. Sayup-sayup syair cowok Yaman itu timbul karam di tengah gemuruh talbiyah. Ka'bah yang suci menjadi saksi bagaimana nafasnya tersengal-sengal dalam lelah karena di punggungnya terdapat seorang perempuan tua. Pemuda yang baik itu memang sangat menyayangi Ibunya sehingga ia rela menjadi tunggangan bagi puncak ibadah perempuan yang dicintainya itu. Sesudahnya, diiringi keringat yang bercucuran, cowok yang baik itu mendatangi Ibnu Umar. "Wahai Ibnu Umar, apakah saya telah membalas kebijaksanaan kepada Ibuku?". Ibnu Umar menjawab, "Engkau belum membalas budinya, walaupun hanya setarik nafas yang Ibumu keluarkan ketika dia melahirkanmu ke dunia"

Sebagai anak, kita memang mustahil sanggup membalas jasa orang bau tanah terutama jasa Ibu kita kepada anak-anaknya, sehingga Islam hanya mengajarkan untuk sedapat mungkin menghormati dan meninggikan kedudukan orang bau tanah dengan melaksanakan yang terbaik demi kebahagiaan orang bau tanah terutama Ibu kita.

Begitu pentingnya tugas seorang ibu sehingga Islam sangat memperhatikan kaum Ibu. Betapa Islam memuliakan mereka dan kita tidak akan menemukan perhatian dan pengayoman kepada kaum perempuan dalam tradisi dan kebudayaan bangsa-bangsa lain di dunia.



Sumber rujukan :
Majalah Nurul Hayat Edisi 107 (Desember 2012)
Rubrik 'Hikmah Utama' hal. 6-9

Baca juga artikel HIKMAH lainnya :