Judul : Memilih Pasangan Hidup
link : Memilih Pasangan Hidup
Memilih Pasangan Hidup
Saya tiba kembali untuk menyebarkan pengalaman dengan teman-teman semua # lha emang abis darimana?? nggak ada yg nyari juga...#. Kali ini kita akan membahas perihal cara-cara memilih pasangan hidup.
Jika kita ditanya orang lain, ingin kriteria menyerupai apa untuk pasangan hidup kita kelak? niscaya bermacam-macam donk jawabnya.. ada yang ingin suami cakep ato istri yang cantik, ada yang ingin punya suami kaya raya ato setidaknya mertua yang kaya raya, atau pasangan hidup yang sholeh dan sholikhah... banyak banget dah pilihannya...
lha itu kalo kita dapat milih, bagaimana kalau kita tidak dapat milih sendiri alias dijodohkan.. mungkin ada yang pasrah kayak dongeng Siti Nurbaya, ada yang biasa aja, ada yang berontak pake program minggat dari rumah, bahkan yang paling parah nih hingga niat bunuh diri minum es 3 rombong (haadeeww.. betapa tersiksanya..)
Baca juga :
- TIPS MENGHADAPI MASALAH RUMAH TANGGA
- TIPS RAYUAN GOKIL VERSI "PESEK"
- TIPS MENGHADAPI ISTRI YANG NGAMBEK
Nah saya ingin menyebarkan sedikit pengalaman saya dalam mencari pasangan hidup saya. tapi sebelumnya ijinkan saya untuk mengatakan hasil usaha yang saya lakukan hingga titik keringat penghabisan tersebut.... yaitu foto istri saya ketika janji nikah kami. Inilah dia:
Foto-foto lainnya dapat dilihat disini
Oke kita mulai # sehabis makan bubur dari kang asep yang dimasak di panci kang Rawwin #.
Pada dasarnya saya menentukan pasangan hidup itu menurut tiga kriteria dasar yaitu :
1. COCOK JADI ANAK DARI ORANG TUA KITA
2. COCOK JADI AYAH / IBU DARI ANAK-ANAK KITA KELAK
3. COCOK JADI SUAMI / ISTRI KITA
Terus terang bagi saya itu orang renta yakni yang paling utama, makanya saya tempatkan kriteria ini di nomer pertama. Kita semua niscaya ingin donk pasangan hidup kita dapat akur dengan orang renta kita. Saya bahagia banget lihat istri saya dapat bercanda dengan kedua orang renta saya, seneng banget dapat lihat istri dan ibu kandung saya pergi belanja bareng, bahkan seneng banget ketika istri dan ibu saya kompak marahin saya gara-gara males mandi pas sore hari. anda-anda niscaya ingin juga menyerupai itu kan??
Memang terkadang orang renta terkesan 'cerewet' dalam menilai calon pasangan kita.. yang harus inilah.. yang harus itulah.. tapi jangan berburuk sangka dulu. Berpikir positiflah dahulu bahwa itu yakni bentuk kekhawatiran orang renta kita terhadap kehidupan kita kelak. Mulailah pelajari apa aja harapan orang renta bergotong-royong dan komunikasi yang baik yakni caranya. Diskusi sambil minum teh atau pada ketika relaks nonton TV bareng. Saya rasa orang renta sendiri juga sudah dapat menyadari bahwa tidak semua kriteria yang ditetapkannya itu dapat kita penuhi jadi anda jangan eksklusif menjawab dengan nada protes kalau ada kriteria dari orang renta yang tidak anda sukai. Santai aja teman...
Ibaratnya anda tidak akan dapat eksklusif menghentikan laju jalan orang yang berbadan jauh lebih tinggi dan besar dengan cara menghadangnya eksklusif tanpa melukai diri sendiri. Iringi ia jalan, ajak bicara dan rangkul ia sambil perlahan-lahan belokan atau hentikan jalannya.
# Cocok Makara Ayah / Ibu Dari Anak-anak Kita Kelak
Ini yakni kriteria kedua yang saya tetapkan. Nggak mau donk bawah umur kita terlantar gara-gara suami/istri kita nggak perhatian dengan anak kita. Orang renta harus perhatian kepada anak entah itu persoalan pendidikannya (baik pendidikan agama ataupun formal), kesehatannya, keperluannya, dan lain2. alasannya yakni itu yakni salah satu cara membentuk pribadi anak kita.
# Cocok Makara Suami / Istri Kita
Ini yakni kriteria saya yang terakhir. Saya menempatkannya di posisi terakhir bukan berarti saya harus menyerah dan menomor kesekiankan harapan pribadi saya. Saya juga mau punya istri yang cantik, seksi, pinter masak, atau apalah kriteria-kriteria menarik lainnya. saya menempatkan di posisi terakhir itu alasannya yakni kriteria ini lebih gampang dicari daripada 2 kriteria diatas. Banyak kok di dunia ini pemuda yang ganteng dan gagah atau cewek yang centik dan seksi... tinggal pilih aja ( masalahnya cuma satu, mereka mau nggak dengan kita hahahahahahaha )
Itulah klarifikasi ketiga kriteria yang saya terapkan dalam menentukan pasangan hidup saya. Jujur sejujurnya, dalam masa pencarian saya, terutama untuk kriteria pertama dan kedua, saya bahkan harus 'memendam agak dalam' perasaan 'CINTA' di hati saya alasannya yakni harus bolak-balik putus-ganti-putus-ganti dengan beberapa orang gadis. Bukan berarti mereka banyak 'kekurangan' sehingga tidak saya pilih, ada beberapa kasus yang justru 'kekurangan' tersebut berasal dari saya ( tapi mohon maaf tidak dapat saya sebutkan disini ^_^ ). Waktu itu saya cuma yakin bahwa cinta itu dapat tiba belakangan dengan sendirinya seiring berjalannya waktu, dan ternyata memang menyerupai itu....... dan apakah anda tau, ternyata istri saya pun berprinsip demikian. saya gres tahu sehabis 1 tahun kita menikah. Kini usia janji nikah kami udah 5 tahun dan tidak pernah terjadi persoalan apa-apa yang sekiranya heboh gitu..... :D
Baca juga :
Baca juga :
Berbicara perihal memulai relasi dengan tanpa rasa cinta, saya ingin menyarankan kepada teman-teman yang dijodohkan oleh orang tuanya untuk tidak eksklusif bilang 'TIDAK' terlebih dahulu. Alangkah baiknya anda kenal dulu 'jodoh' yang diberikan oleh orang renta anda. Memang sih ini bukan jamannya Siti Nurbaya, tapi apakah anda yakin bahwa 'jodoh' pilihan anda sendiri itu lebih baik dari 'jodoh' yang dikenalkan oleh orang renta anda?? Mungkin anda dapat berguru dari orang-orang sekitar anda. Teman saya sendiri dijodohkan dan usia perkawinannya kini 7 tahun, juga tidak ada persoalan yang berarti.
Saya tidak menyarankan bahwa memulai relasi harus tanpa rasa cinta alasannya yakni bagaimanapun rasa cinta itu yakni sebuah anugerah yang indah yang diberikan oleh Allah SWT. Memulai relasi dengan rasa cinta itu sangatlah baik, tapi kalau tidak memungkinkan menyerupai itu bukan berarti dunia mau runtuh kan....